11 Senjata Tradisional Aceh : Gambar dan Penjelasan - Lezgetreal. 4. Golok Dari Betawi. Salah satu senjata tradisional dari masyarakat Bangka Belitung adalah Siwar Panjang. Senjata ini merupakan sebuah pedang lurus, rata, pipih dan ringan. Siwar panjang memiliki dua mata yang sama-sama tajam. Senjata Tradisional Aceh – Aceh adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kebudayaan yang melekat pada masyarakatnya. Kebudayaan yang ada bermacam-macam dengan corak khas Melayu yang sangat kuat. Salah satu warisan kebudayaan yang masih tetap lestari adalah senjata tradisional Aceh. Berbagai senjata tradisional Aceh masih sering dijumpai dalam acara-acara atau rutinitas tertentu. Senjata tradisional Aceh memiliki keterkaitan sejarah yang kuat di masa lalu. Jenis-jenis senjata tradisional Aceh pun cukup beragam dengan karakteristiknya masing-masing. Mempelajari sejarah dan jenis-jenis senjata tradisional Aceh akan mampu menggali kebudayaan Aceh lebih dalam. Berikut dideskripsikan sejarah senjata tradisional Aceh beserta jenis-jenisnya. Sejarah Senjata Tradisional Aceh Sebagai Warisan Kebudayaan Bangsa Sejarah senjata tradisional Aceh tidak bisa dilepaskan dengan peran kerajaan-kerajaan Aceh yang pernah berjaya di masa lalu. Dahulu pada sekitar abad ke-12 M telah berjaya Kesultanan Aceh yang memiliki kekuatan yang tangguh beserta kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki. Pada awalnya senjata tradisional Aceh sering digunakan untuk berburu atau untuk mempertahankan diri dari serangan binatang buas. Namun dalam perkembangannya, senjata tradisional ini digunakan untuk berperang melawan penjajah, yakni Portugis dan Belanda. Beberapa jenis senjata tradisional Aceh yang memiliki hubungan yang erat dengan sejarah Kesultanan Aceh adalah Rencong dan Peudeung. Dulu, Rencong sering digunakan pada masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah, yakni Sultan Pertama Aceh sebagai senjata untuk menikam lawan. Sedangkan Peudeung difungsikan sebagai senjata untuk mencincang atau mentetak lawan. Keduanya menjadi identitas kebudayaan yang melekat sejak abad ke-12 M. Pembuatan senjata tradisional Aceh juga tidak terlepas dari beberapa kebudayaan lain yang muncul yang menjadi inspirasi bagi masyarakat Aceh. Desain dari beberapa Rencong dan Peudeung juga terinspirasi dari senjata-senjata yang digunakan oleh Kesultanan Turki dan Kerajaan-kerajaan Islam lainnya. Selain itu, desain pedang juga dipadukan dengan desain khas Nusantara yang memiliki unsur Melayu yang kuat, sehingga menampilkan identitas Indonesia yang begitu melekat. Jenis Senjata Tradisional Aceh Lengkap Beserta Karakteristiknya Kebudayaan-kebudayaan yang diwariskan sejak zaman dulu akan memunculkan kebudayaan yang baru. Demikian senjata tradisional Aceh terus mengalami pertambahan budaya, sehingga menciptakan senjata tradisional yang baru. Berikut 10 jenis senjata tradisional Aceh beserta karakteristiknya 1. Rencong Sebagai senjata yang telah dipakai sejak zaman dulu oleh Kesultanan Aceh, Rencong memiliki karakteristik yang unik. Senjata Rencong memiliki ukuran yang kecil dengan bilah pisau yang tajam, sehingga praktis untuk difungsikan. Rencong milik Sultan dan Keluarga Bangsawan biasanya dibuat dari bahan emas dengan sarungnya dari gading. Sedangkan rencong untuk masyarakat umum dibuat dari bahan kuningan atau besi berwarna putih dengan sarungnya dibuat dari kayu. Baca Juga Senjata Tradisional Papua 2. Meupucok Senjata ini masih tergolong sebagai senjata rencong dengan beberapa modifikasi yang berbeda. Meupucok bercirikan pucuk pisau yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang dibuat dari emas yang ada di atas gagangnya. Biasanya senjata ini digunakan sebagai salah satu hiasan penting pada kegiatan-kegiatan resmi seperti acara adat atau pertunjukan kesenian. Meupucok biasanya memiliki besi yang tipis, panjang, dan runcing dengan gagang senjata yang melengkung. 3. Meucugek Sama seperti Meupucok, Meucugek juga masih merupakan jeni senjata Rencong yang sering digunakan. Kata Meucugek atau cugek ialah merujuk pada istilah perekat, yakni sebuah bahan yang berfungsi memudahkan bagi penggunanya untuk menikamkan senjata tersebut ke tubuh lawan/musuh. Baja Meucugek biasanya berwarna putih dengan ujung senjata yang sangat tajam yang efektif dalam menusuk lawan. Gagang pisaunya juga cukup tebal dan kuat untuk menahan tangan ketika menikam. 4. Meukuree Meukuree ialah salah satu jenis Rencong yang memiliki seni yang indah, yakni hiasan yang terlukis di sepanjang bajanya. Biasanya hiasan yang terlukis adalah berupa gambar lipan, bunga, ular, atau hiasan-hiasan menarik lainnya. Gagangnya biasanya berwarna hitam dengan bahan yang tebal dan melengkung sehingga nyaman untuk digunakan. Sarung Meukuree biasanya dibuat dari bahan tanduk kerbau yang kuat. Baca Juga Kapak Penetak 5. Pudoi Satu lagi senjata tradisional yang mirip dengan bentuk Rencong adalah Pudoi. Senjata ini disebut Pudoi karena memiliki ciri khas gagang pisau yang berukuran pendek dan lurus, yang mana dapat memberi kesan bahwa Rencong tersebut belum selesai. Istilah Pudoi sendiri digunakan pada sesuatu yang dirasa belum selesai atau sempurna. Namun, penggunaannya cukup mudah, karena ukurannya yang kecil sehingga terasa ringan untuk digunakan. 6. Siwah Siwah merupakan senjata tradisional Aceh langka yang mirip Rencong dengan tampilan yang lebih elegan. Bahan pembuat bajanya dan ganggangnya sama seperti Rencong dengan ujung baja yang sangat tajam dan sarung yang tebal. Seperti Rencong, Siwah digunakan sebagai senjata untuk menyerang dan menusuk lawan, yang mana senjata ini sering dipakai sebagai perlengkapan raja-raja. Untuk jenis Siwah yang diberi hiasan-hiasan yang terbuat dari bahan emas dan sarung serta gagang yang terbuat dari bahan permata hanya digunakan sebagai perhiasan saja. 7. Peudeung Peudeung merupakan senjata tradisional Aceh yang memiliki bentuk yang menyerupai pedang. Istilah Peudeung sendiri merupakan nama lain dari pedang dengan corak khas budaya Aceh. Senjata ini sering difungsikan sebagai senjata untuk menyerang, karena memiliki bilah baja yang tajam dan kuat. Peudeung sangat efektif untuk mencincang, menebas tubuh lawan, dan sebagai senjata untuk mengalihkan perhatian lawan. 8. Peudeung Tumpang Jingki Tumpang Jingki ialah salah satu jenis Peudeung yang memiliki ciri-ciri berupa mulut pedang yang terbuka sehingga terlihat unik dan langka sebagai salah satu jenis pedang. Peudeung Tumpang Jingki ini didesain secara sederhana dengan baja berwarna hitam dan gagang yang terbuat dari kayu. Karena memiliki komposisi baja yang padat, pedang ini lebih berat, sehingga serangan yang dihasilkan lebih keras. 9. Peudeung Ulee Meu-Apet Hampir sama dengan Peudeung Tumpang Jingki, Peudang Ulee Meu-Apet memiliki karakteristik berupa bilah baja yang panjang dan tajam, sehingga cocok untuk melibas lawan dari jarak yang lebih jauh. Selain itu sesuai dengan namanya, Apet berarti penahan gagang agar tidak lepas dari bajanya, sehingga pedang ini didesain memiliki badan yang cukup kuat untuk menghujam. Peudeung Ulee Meu-Apet sangat cocok difungsikan untuk menebas dan mencincang lawan dengan cepat. 10. Peudeung Ulee Tapak Guda Peudeung ini memiliki ciri-ciri berupa gagang yang mirip dengan telapak kuda. Gagang yang unik menjadi ciri khas yang menonjol pada pedang ini. Desainnya cukup sederhana dengan gagang, baja, dan sarung pedang yang sama dengan Peudeung lainnya. Peudeung Ulee Tapak Guda juga efektif digunakan untuk mencincang lawan. Baca Juga Senjata Tradisional Bali 11. Senjata-Senjata Tradisional Lainnya Selain berbagai senjata tradisional diatas, Aceh juga memiliki senjata tradisional lain yang dibuat lebih sederhana, seperti bambu runcing dan senjata lain yang menyerupai Rencong dan Peudeuh. Senjata-senjata tradisional yang baru dibentuk dari senjata-senjata tradisional lama yang telah ada terlebih dahulu, dan biasanya digunakan sebagai perlengkapan dalam acara resmi adat atau beberapa pertunjukan kesenian. Itulah sejarah dan jenis-jenis senjata tradisional Aceh yang dapat dipelajari. Munculnya senjata tradisional Aceh tidak terlepas dari masa kejayaan Kesultanan Aceh di masa lalu. Terdapat berbagai macam senjata tradisional Aceh yang sampai saat ini masih tetap lestari. Senjata-senjata tersebut memiliki corak Melayu, Nusantara, dan Aceh yang begitu melekat sehingga menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang harus tetap dijaga. Senjata Tradisional Aceh
Rencongmerupakan senjata tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Senjata ini bukan hanya peralatan dalam peperangan, namun juga aksesoris dalam pakaian adat. Senjata ini bahkan menjadi β€œharta” keluarga yang diwariskan secara turun-temurun. Semakin tua umur senjata ini, semakin tinggi pula nilainya di mata masyarakat Aceh. b. Seni
Banyak senjata tradisional di indonesia diantaranya Banda Aceh, Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terkenal dengan senjata tradisional aceh yang unik dan indah. Senjata tradisional Aceh merupakan warisan budaya yang penting bagi masyarakat Aceh dan memainkan peran penting dalam sejarah Tradisional Banda AcehIni 10 Senjata Tradisional Asal Aceh yang Perlu Kamu Tahu1. yang banyak digunakan pada zaman kekuasaan kesultanan Aceh sejak sultan pertama yaitu Sultan Ali zaman itu, Rencong digunakan oleh sultan, para prajurit, dan juga rakyat untuk mempertahankan untuk pertahanan diri dalam menghadapi musuh, Rencong juga berguna untuk melawan hewan buas saat dan fungsi rencongRencong memiliki berbagai jenis, di antaranyaRencong Meukureu rencong besar Rencong Meukureu adalah jenis rencong yang paling umum dan paling banyak digunakan. Senjata ini memiliki panjang sekitar 50-60 cm dengan gagang yang dibuat dari kayu. Pada ujung gagang terdapat lubang yang digunakan untuk mengaitkan seutas tali sebagai pengaman saat Keumala Rencong Keumala adalah jenis rencong yang lebih kecil daripada Rencong Meukureu. Senjata ini memiliki panjang sekitar 30-40 cm. Rencong Keumala biasanya digunakan untuk keperluan ritual atau upacara Beutong Rencong Beutong adalah jenis rencong yang terbuat dari logam dan memiliki hiasan pada gagangnya. Senjata ini biasanya digunakan oleh orang-orang kaya atau bangsawan pada masa Mancung Rencong Mancung adalah jenis rencong yang memiliki gagang yang pendek dan runcing pada ujungnya. Senjata ini digunakan untuk pertahanan diri dan biasanya dibawa di dalam Gajah Rencong Gajah adalah jenis rencong yang memiliki gagang yang terbuat dari tulang gading. Senjata ini biasanya digunakan oleh raja atau orang-orang yang memiliki kedudukan digunakan sebagai senjata, rencong juga memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Aceh. Rencong sering digunakan dalam upacara adat seperti perkawinan, khitanan, atau pengajian sebagai simbol kekuatan dan kemakmuran. Rencong juga menjadi bagian penting dari busana adat Aceh dan sering dikenakan sebagai aksesori oleh pria dan adalah senjatar tradisional aceh yang terbuat dari besi atau baja dengan panjang bervariasi, biasanya antara 40 hingga 80 ini termasuk senjata jarak dekat yang digunakan saat berperang. Bentuknya memanjang layaknya pedang dan lebih panjang dari zaman dahulu, para pejuang menggunakan peudeung berpasangan dengan rencong. Rencong bertugas untuk menikam dan Peudeung untuk menebas lawan pada jarak dari Pudoi hampir mirip dengan Rencong, namun memiliki perbedaan pada gagang yang lebih pendek dan lurus. Hal ini memberikan kesan bahwa Pudoi adalah Rencong yang belum biasanya digunakan oleh prajurit Aceh pada masa lalu, terutama pada saat mereka terlibat dalam peperangan. Dalam situasi pertempuran, Pudoi menjadi senjata yang cukup efektif karena ukurannya yang kecil dan mudah Pudoi tidak lagi digunakan sebagai senjata dalam peperangan modern, namun senjata tradisional ini tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Aceh. Melalui Pudoi, kita dapat mempelajari sejarah perang dan kehidupan para prajurit Aceh pada masa kita kenali senjata tradisional masyarakat Aceh yang dikenal dengan nama Meucugek. Senjata ini memiliki bentuk ramping dan ukuran kecil yang sangat cocok digunakan dalam itu, senjata Meucugek juga memiliki kemampuan yang cukup handal dalam mengalahkan musuh, terutama dalam jarak dekat. Dalam pertempuran, senjata ini dapat digunakan untuk menyerang musuh secara langsung dengan tusukan yang cepat dan heran jika senjata Meucugek menjadi pilihan utama para pejuang dalam melawan musuh. Karena keunikan dan keahliannya, senjata ini menjadi sebuah ikon dalam kebudayaan masyarakat satu senjata tradisional yang berasal dari Aceh adalah Reuduh. Secara fisik, senjata ini memiliki bentuk yang menyerupai golok umumnya digunakan untuk penyerangan pada jarak dekat. Berkat bentuknya yang tipis, senjata ini terasa ringan saat dibawa dan digunakan oleh membuat Reuduh semakin unik adalah gagangnya yang indah dan fungsional. Terdapat ukiran pada gagangnya yang tidak hanya membuatnya terlihat cantik secara estetik, tetapi juga memberikan kenyamanan saat adalah senjata tradisional yang berasal dari Aceh dan memiliki kesamaan fisik dengan rencong, yaitu ramping dan ujungnya tajam. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara Siwah dan Rencong, yaitu ini terjadi karena hanya raja-raja yang biasanya menggunakan Siwah sebagai senjata, sementara Rencong bisa digunakan oleh siapa saja. Ornamen pada Siwah yang melambangkan kemewahan seperti emas, batu permata, dan lainnya juga menjadi penyebab segmentasi kemewahannya, Siwah sudah menjadi barang langka sejak zaman dulu, apalagi pada zaman sekarang. Jika ada Siwah yang tersedia, pasti harganya sangat Bambu saja, Bambu Runcing bukanlah senjata yang asing bagi rakyat Indonesia. Senjata ini digunakan selama perjuangan memperoleh kemerdekaan bagi bangsa dan negara banyak yang tahu bahwa Bambu Runcing sebenarnya berasal dari Aceh dan merupakan salah satu senjata tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Bahkan, keberadaannya lebih tua daripada senjata tradisional lainnya seperti digunakan sebagai senjata dalam peperangan, Bambu Runcing juga digunakan dalam acara-acara resmi tradisional atau sebagai bagian dari sebuah pertunjukan seni. Hal ini menunjukkan keunikan dan keindahan senjata tradisional Aceh yang dapat digunakan untuk berbagai Peudeung Ulee Tapak membedakan Peudeung Tumpang Jingki dari senjata lain adalah bentuk pegangannya yang menyerupai tapak kuda yang unik. Selain itu, senjata ini juga dilengkapi dengan sarung yang berdesain peperangan, senjata dari Daerah Istimewa Aceh ini memiliki tugas spesialisasi sendiri yaitu untuk memotong bagian tubuh lawan. Senjata ini memiliki kemampuan untuk memotong dengan cepat dan akurat, sehingga menjadi senjata yang mematikan di medan Peudeung Tumpang Tumpang Jingki merupakan senjata tradisional Aceh yang khas dan memiliki bentuk yang sangat unik. Senjata ini adalah turunan dari senjata tradisional Aceh lainnya, yaitu Peudeung, yang memiliki keunikan pada gagangnya yang terbuka dan mirip dengan bentuk ikan guppy dari bahan utama baja hitam, Peudeung Tumpang Jingki memiliki ujung yang tajam, body yang padat, kokoh, dan tebal. Meskipun desainnya terlihat sederhana, kekuatan dan keunggulan Peudeung Tumpang Jingki tidak bisa diragukan lagi. Senjata ini sangat efektif dalam pertempuran jarak dekat dan mampu mengalahkan pedang jenis Rencong tradisional dari Aceh yang memiliki keindahan tersendiri adalah Rencong Meukuree. Rencong Meukuree mirip dengan Rencong namun memiliki perbedaan kecil pada bagian mata yang terukir dengan ukiran pada mata senjata ini berbentuk hewan berbisa seperti ular dan lipan yang sangat tradisional Rencong Meukuree sama seperti senjata asli Aceh lainnya, digunakan untuk serangan pada jarak dekat. Namun, keunikan dan keindahannya membuat Rencong Meukuree tidak hanya digunakan sebagai senjata, tapi juga dijadikan sebagai benda koleksi yang dihargai oleh banyak satu-satunya Daerah Istimewa di pulau Sumatera, Aceh memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Mulai dari sistem hukum hingga adat istiadat, semuanya sangat unik dan berbeda dari daerah-daerah lain di satu yang menarik perhatian adalah senjata tradisional Aceh yang masih eksis hingga saat ini. Mayoritas senjata tradisional Aceh merupakan senjata tajam yang memiliki nilai filosofis dan historis penting bagi masyarakat Aceh. Setiap jenis senjata memiliki keunikan tradisional aceh dan penjelasannyaAda senjata yang dirancang khusus untuk menikam lawan, ada senjata yang difungsikan untuk menebas musuh, dan ada juga yang mampu memotong lawan. Tiap senjata tradisional Aceh memiliki fungsi dan makna yang berbeda-beda, dan semuanya diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke senjata tradisional Aceh yang populer di antaranya adalah Rencong, Beladau, dan Peudeung. Rencong adalah senjata yang umum digunakan sebagai alat komunikasi pada masa lalu. Beladau, yang memiliki bentuk yang agak melengkung, biasanya digunakan sebagai alat pertahanan. Sedangkan Peudeung, senjata dengan gagang yang terbuat dari kayu dan berbentuk melengkung, digunakan sebagai senjata informasi ini, semoga pengetahuan kamu mengenai senjata tradisional Aceh semakin bertambah dan kamu semakin menghargai kekayaan budaya Aceh yang luar biasa. ProvinsiNanggro Aceh Darussalam - Senjata Tradisional : Rencong; Provinsi Sumatera Utara - Senjata Tradisional : Piso Surit, Piso Gaja Dompak; Provinsi Sumatera Barat - Senjata Tradisional : Karih, Ruduih, Piarit Provinsi Riau - Senjata Tradisional : Pedang Jenawi, Badik Tumbuk Lado Provinsi Kep.
Senjata Tradisional Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sering disebut dengan julukan "Tanah Rencong". Sebutan Tanah Rencong berasal dari sebuah senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat Aceh. Senjata tradisional tersebut bernama rencong, yang memiliki bentuk dan cirikhas unik pada senjata tradisional masyarakat Aceh ini. Selain senjata tradisional rencong, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga memiliki beberepa jenis senjata tradisional lainnya. Berikut ini ulasan tentang senjata tradisional yang terdapat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Senjata Tradisional Rencong Rencong adalah senjata tradisional Aceh. Bentuknya menyerupai huruf L. Namun, bila dilihat lebih dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan Bismillah. Rencong termasuk dalam kategori dagger/belati bukan pisau ataupun pedang. Ada empat jenis rencong yang menjadi andalan masyarakat Aceh yaitu rencong meueugek, rencong meupucok, rencong pudoi, reuncong meukure. Rencong memiliki tingkatan. Rencong untuk raja atau sultan biasanya terbuat dari gading sarung dan emas murni bagian belatinya. Adapun rencong-rencong lainnya biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun kayu sebagai sarungnya dan kuningan atau besi putih sebagai belatinya. Senjata Tradisional Siwah Senjata ini sejenis dengan rencong yang juga merupakan senjata untuk menyerang. Bentuknya hampir sama dengan rencong, tetapi siwah lebih besar dan panjang, melebihi rencong. Siwah sangat langka. Selain, karena harganya yang mahal, siwah bagian dari perlengkapan raja-raja atau ulebalang-ulebalang. Siwah yang telah diberi hiasan emas dan permata pada sarung dan gagangnya lebih berfungsi sebagai perhiasan daripada sebagai senjata. Senjata Tradisional Tombak Meujanggot Gagang tombak ini terbuat dari kayu. Bilahnya terbuat dari besi dengan ukiran motif lingkaran, segitiga, dan persegi panjang. Panjangnya sekitar 200 cm. Pangkal teubueng di antara gagang dan bilah disematkan potongan kain dan ijuk menyerupai jenggot. Tombak ini biasa digunakan sebagai perlengkapan upacara/lembaga kebesaran raja. Selain rencong dan siwaih, bangsa Aceh juga memiliki beberapa senjata khas lainnya. Salah satunya adalah peudang pedang. Berdasarkan daerah asalnya, di Provinsi NAD dikenal beberapa macam pedang, yaitu peudang habsyah dari negara Abbsinia, peudang portugis dari Eropa Barat, dan peudang turki dari Turki. Adapun senjata khas lainnya, antara lain sikin panyang, klewang, dan peudang oon teubee. Baca juga

NamaGambar. Inilah Senjata Tradisional Dari Indonesia | Kaskus. Tipe Gambar. gif. Dimensi Gambar. 400 x 220 px. Besaran Gambar. 24.14 KiB. Lisensi Gambar. Gambar bebas dan gratis untuk digunakan ulang. Tidak diperlukan atribusi dan retribusi. Bisa digunakan secara komersil dan non-komersil.

Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan kebudayaan yang memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas dari kebudayaannya terlihat pada senjata tradisional yang ada di sana. Senjata tradisional dari Aceh memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari daerah lain. Berbagai senjata tradisional Aceh tersebut akan dijelaskan secara rinci pada materi kali ini, simak terus hingga akhir ya. Siwah Siwah merupakan senjata tradisional Aceh yang memiliki bentuk mirip dengan rencong. Senjata ini terlihat mewah. Terdapat berbagai hiasan berupa emas, butiran permata, dan benda berharga lain di permukaannya. Hal ini membuat siwah menjadi senjata tradisional yang memiliki tampilan istimewa sebagai ciri khas tersendiri. Siwah sendiri jumlahnya sangat langka. Hal ini dikarenakan penggunaannya hanya ditujukan untuk kalangan bangsawan dan raja. Dapat dilihat dari bahannya yang terdiri dari berbagai barang mewah. Saat ini, sangat sulit untuk mencari pengrajin Siwah. Reuduh Reuduh juga menjadi senjata tradisional dari Aceh dengan motif yang unik pada gagangnya. Motif ini berguna agar Reudeuh nyaman untuk dipegang dan digunakan. Selain itu, gagangnya juga berbentuk melengkung sehingga senjata tradisional ini tidak mudah lepas saat digenggam. Reudeuh sendiri memiliki bentuk yang mirip dengan golok. Bedanya, bentuknya tipis dan ramping sehingga ringan ketika digunakan. Hal ini membuatnya praktis ketika dipakai. Bentuk dan berat Reudeuh ini membuatnya sering dijadikan senjata jarak dekat. Tarah Bajoe Tara Bajoe menjadi senjata tradisional Aceh yang memiliki bagian tajam pada mata bilahnya. Bentuknya persis seperti kelewang. Panjangnya sendiri sekitar 75 cm. Gagangnya sendiri sangat keras terbuat dari kayu atau tanduk kerbau. Pada gagangnya juga ditambahkan ornamen berupa ukiran yang menjadi ciri khas tersendiri. Senjata tradisional ini kebanyakan digunakan masyarakat Aceh bagian barat. Meucugek Meucugek juga menjadi senjata tradisional dari Aceh yang sangat tajam. Hal ini terlihat pada pemilihan bahannya berupa baja atau besi yang tajam. Gagangnya juga dirancang dengan tebal agar pemakainya bisa semakin kencang ketika menggenggamnya. Meucugek memiliki bentuk yang ramping dan kecil. Ini membuatnya sangat praktis digunakan untuk pertarungan jarak dekat. Senjata ini sering digunakan oleh para pejuang Aceh untuk menikam musuh. Ketajaman dari senjata ini akan membuat serangannya menjadi mematikan dan berakibat fatal pada lawan tanding. Editor terkait Senjata Tradisional Betawi Senjata daerah papua Senjata Tradisional bali Kliwang Kliwang merupakan salah satu senjata tradisional Aceh yang menjadi perpaduan dari pedang dan golok. Kliwang sendiri merupakan salah satu modifikasi dari senjata tradisional Sumatra Selatan yaitu Kelewang. Perbedaan mendasarnya terletak pada bentuk Kliwang dengan desain lebih ramping daripada Kelewang. Kliwang sendiri terdiri dari dua jenis. Jenis pertama adalah Lipeuh Ujong yang memiliki panjang sekitar 90 cm dengan bagian tajam pada punggung di dekat ujungnya. Ketipisan bilah Lipeuh Ujong rata dari pangkal hingga ujungnya. Jenis kedua adalah Tauhaj Gejong yang memiliki panjang sekitar 1 meter dengan ujung menebal dari pangkalnya. Tumbuk Lada Tumbuk Lada menjadi senjata tradisional dari Aceh Tamiang. Aceh Tamiang sendiri merupakan sebuah daerah yang berbatasan langsung dengan Langkat, Sumatra Utara. Tumbuk Lada berfungsi sebagai pelengkap silat Rencah Tebang yang menjadi tarian kebudayaan khas daerah ini. Bentuknya sendiri menyerupai pisau yang panjang. Aruk-Aruk Aruk-aruk merupakan salah satu senjata tradisional Aceh yang berfungsi sebagai alat bantu untuk berburu hewan. Senjata khas suku Gayo ini merupakan tombak dengan panjang gagang sekitar 2 meter. Aruk-aruk memiliki ciri khas tersendiri pada mata tombaknya yang memiliki bentuk bulat. Amanremu Amanremu juga menjadi salah satu senjata tradisional dari Aceh yang berfungsi sebagai alat bantu untuk berburu. Senjata yang juga berasal dari suku Gayo ini merupakan pedang dengan panjang bilah sekitar 75 cm. Ujungnya lebih besar dari pada pangkalnya dengan gagang berukuran kecil. Sarung pedangnya mengikuti pola bilah Amanremu dan terbuat dari kayu. Peudeung Ulee Tapak Guda Peudueng Ulee Tapak Guda merupakan salah satu senjata tradisional Aceh dengan ciri khas yang unik. Senjata ini merupakan pedang dengan panjang bilah sekitar 72 cm yang memiliki gagang seperti telapak kaki kuda. Gagangnya sendiri terbuat dari tanduk hewan sehingga menambah kekhasan dari senjata tradisional ini. Peudeung Tumpang Jingki Peudeung Tumpang Jingki merupakan salah satu senjata tradisional dari Aceh yang memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khasnya berupa gagang dengan mulut terbuka untuk menahan benda di atasnya. Gagangnya terbuat dari tanduk hewan. Senjata ini tergolong berat. Peudeung Tumpang Jingki juga memiliki bilah dari besi dengan panjang sekitar 70 cm. Peudeung Ulee Meu-Apet Peudeung Ulee Meu-Apet juga menjadi salah satu senjata tradisional Aceh dengan ciri khas tersendiri. Senjata ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Peudeung Tumpang Jingki. Perbedaan mendasarnya terletak pada penahan di gagangnya yang disebut apet. Fungsinya sebagai penahan agar genggaman penggunanya kuat dan tidak mudah untuk lepas. Rencong Pudoi Rencong Pudoi menjadi salah satu senjata tradisional dari Aceh dengan ciri khas yang unik. Keunikannya terletak pada bentuk gagangnya yang pendek sehingga tidak persis dengan gagang rencong lain. Rencong Pudoi memiliki ketajaman sisi yang sangat tergantung pada proses penempaannya. Biasanya, sisi tajam terletak pada bagian ujung bilah yang ditempa tipis. Rencong Pudoi berfungsi sebagai senjata untuk mengelabui Belanda. Senjata tradisional ini diselipkan di dalam sarung agar keberadaannya tidak diketahui. Senjata tradisional ini memiliki nilai filosofis berupa ujung gagang menyerupai tetesan air dan ujung rencong membentuk api. Fungsinya hanya untuk pelengkap pakaian adat saja. Editor terkait Senjata Tradisional Minangkabau Senjata Tradisional Lampung Senjata Tradisional Gorontalo Rencong Meupucok Rencong Meupucok menjadi senjata tradisional Aceh dengan ciri khas yang tergolong mewah. Kemewahannya terletak pada pangkal bilahnya yang terbuat dari emas murni. Warna yang mendominasi di senjata tradisional ini adalah kuning keemasan dengan aksen hijau. Sarungnya sendiri terbuat dari gading gajah. Berbagai hal tersebut membuat Rencong Meupucok hanya digunakan oleh golongan atas seperti ahli waris kerajaan. Bahannya yang mewah membuat senjata tradisional ini menjadi identitas bagi golongan atas. Sekarang, Rencong Meupucok difungsikan sebagai pelengkap kegiatan adat di Aceh. Rencong Meukuree Rencang Meukuree menjadi salah satu senjata tradisional Aceh dengan ciri khas yang unik. Ciri khas tersebut terlihat pada motifnya yang terbentuk secara alami. Motif ini diberikan tambahan motif lain berupa tumbuhan atau hewan sehingga menambah ciri khas tersendiri. Masyarakat Aceh percaya jika Rencong Meukuree memiliki kekuatan magis. Rencong Meucugek Rencong Meucugek menjadi salah satu senjata tradisional Aceh dengan ciri khas berupa perekat pada gagangnya. Perekat ini disebut dengan Cugek yang menjadi inspirasi dari penamaan senjatanya. Cugek memiliki fungsi agar genggaman pada gagangnya tidak mudah lepas. Rencong Meucugek juga menjadi senjata jenis tikam yang handal untuk melawan Belanda. Baca juga kumpulan materi tentang Senjata Tradisional di indonesia atau materi menarik lainnya di Jurnal Indonesia Cobalihat katalog senjata pusaka tradisional aceh harganya mulai Rp 4.500 tersebar di berbagai toko online, bandingkan jual Senjata Pusaka Tradisional Aceh ori dan Senjata Pusaka Tradisional Aceh kw dengan harga murah *Informasi Harga dan Gambar berasal dari Marketplace sumber (Tokopedia / Bukalapak / Toko online lainnya) Cari > Bandingkan
10 Senjata Tradisional Asal Aceh dan Penjelasannya Lengkap dengan Gambar – Aceh merupakan provinsi paling barat dari Indonesia yang kayak akan budaya. Senjata tradisional asal Aceh merupakan salah satunya yang masih eksis. Senjata tradisional dari serambi Mekkah ini ada banyak jenisnya dan akan diulas di artikel ini. Baca hingga tuntas, ya! Ini 10 Senjata Tradisional Asal Aceh yang Perlu Kamu TahuDaftar IsiIni 10 Senjata Tradisional Asal Aceh yang Perlu Kamu Tahu1. Peudeung2. Rencong3. Siwah4. Meucugek5. Reuduh6. Bambu Runcing7. Pudoi8. Rencong Meukuree9. Peudeung Tumpang Jingki10. Peudeung Ulee Tapak GudaItulah Senjata Tradisional Asal Aceh dan Penjelasannya Daftar Isi Ini 10 Senjata Tradisional Asal Aceh yang Perlu Kamu Tahu 1. Peudeung 2. Rencong 3. Siwah 4. Meucugek 5. Reuduh 6. Bambu Runcing 7. Pudoi 8. Rencong Meukuree 9. Peudeung Tumpang Jingki 10. Peudeung Ulee Tapak Guda Itulah Senjata Tradisional Asal Aceh dan Penjelasannya Aceh memang memiliki berbagai budaya dan adat istiadat unik. Hal itu tercermin dari sistem pemerintahannya sendiri yang menggunakan hukum syariat Islam. Selain itu cara berpakaian di sana juga memiliki aturan tersendiri. Hal tersebut ternyata tercermin berkat perjuangan zaman dahulu para pejuang Aceh yang juga menggunakan berbagai senjata tradisional yang unik. Berikut ini 10 senjata tradisional asal Aceh yang masih eksis hingga sekarang 1. Peudeung Peudeung merupakan salah satu senjata tradisional asal Aceh. Senjata ini termasuk senjata jarak dekat yang digunakan saat berperang. Bentuknya memanjang layaknya pedang dan lebih panjang dari rencong. Pada zaman dahulu, para pejuang menggunakan peudeung berpasangan dengan rencong. Rencong bertugas untuk menikam dan Peudeung untuk menebas lawan pada jarak dekat. 2. Rencong Selanjutnya, senjata tradisional dari Daerah Istimewa adalah Rencong. Ini merupakan senjata yang banyak digunakan pada zaman kekuasaan kesultanan Aceh sejak sultan pertama yaitu Sultan Ali Mughayat. Pada zaman itu, Rencong digunakan oleh sultan, para prajurit, dan juga rakyat untuk mempertahankan diri. Selain untuk pertahanan diri dalam menghadapi musuh, Rencong juga berguna untuk melawan hewan buas saat berburu. Rencong adalah memiliki nilai historis berkaitan dengan perjuangan. Pada zaman penjajahan Belanda, semua orang Aceh baik pria maupun wanita selalu menyisipkan sebuah Rencong untuk berperang. Bagi masyarakat Aceh, Rencong merupakan tanda kekuatan, keberanian, dan ketangguhan. 3. Siwah Siwah merupakan senjata tradisional asal Aceh yang secara fisik mirip dengan rencong. Secara garis besar ramping dan tajam ujungnya. Keunikan yang menjadi pembeda antara Siwah dan Rencong adalah kelangkaan dari Siwah. Hal ini disebabkan oleh siapa pengguna yang memakainya zaman dahulu. Hanya para raja-raja yang biasa menggunakan Siwah sebagai senjata. Sementara Rencong bisa dipakai oleh siapa saja. Penyebab dari segmentasi ini adalah adanya ornamen yang melambangkan kemewahan pada Siwah seperti emas, batu permata, dan lain-lain. Karena kemewahannya inilah, pada zaman dulu saja sudah langka apalagi zaman sekarang. Bila ada pun pasti harganya akan sangat mahal. 4. Meucugek Senjata tradisional masyarakat Aceh selanjutnya bernama Meucugek. Senjata ini memiliki ukuran yang kecil dengan bentuk ramping yang membuatnya pas di genggaman untuk keperluan peperangan. Meucugek memiliki spesialisasi sebagai senjata yang digunakan para pejuang untuk menikam musuh. Senjata dengan bentuk pegangan melengkung ini bisa terbuat dari dua bahan berbeda yaitu besi dan baja. Bentuk pegangannya besar untuk memudahkan genggaman yang meyakinkan dari pemakainya. 5. Reuduh Senjata tradisional asal Aceh selanjutnya adalah Reuduh. Secara fisik, senjata ini terlihat seperti perkakas modern yaitu golok. Senjata ini digunakan untuk keperluan penyerangan jarak dekat. Bentuknya yang tipis membuatnya ringan saat dibawa dan digunakan. Keunikan lain dari Reuduh terletak pada gagangnya. Gagang Reuduh dilengkapi dengan ukiran yang tak hanya bagus secara estetik namun juga berfungsi dalam kenyamanan saat dipegang. Bentuk gagangnya yang melengkung juga memang sengaja dibuat demikian agar tak mudah lepas saat digunakan dalam peperangan. 6. Bambu Runcing Bambu Runcing bukanlah senjata yang asing pastinya di telinga rakyat NKRI. Ini merupakan senjata dalam masa perjuangan meraih kemerdekaan bangsa dan negara. Ternyata Bambu Runcing merupakan salah satu senjata tradisional dari Aceh. Bahkan, keberadaannya sudah lebih dulu daripada senjata tradisional lainnya seperti Rencong. Selain untuk menyerang, senjata ini juga digunakan untuk acara-acara resmi tradisional atau pun sebuah event artistik. 7. Pudoi Senjata tradisional asal Aceh selanjutnya adalah Pudoi. Senjata ini merupakan senjata yang digunakan untuk penyerangan dalam jarak dekat saat berperang. Bentuk dari Pudoi hampir menyerupai sebuah Rencong. Perbedaannya terletak pada ukurannya gagang yang pendek dan lurus. Hal ini memberikan kesan bahwa Pudoi adalah Rencong yang belum selesai. 8. Rencong Meukuree Senjata tradisional dari Aceh selanjutnya disebut dengan Rencong Meukuree. Sama seperti Rencong namun dengan sedikit perbedaan pada matanya yang memiliki ukiran-ukiran indah. Ukirannya biasanya merupakan bentuk-bentuk hewan berbisa seperti ular, lipan, dan lain-lain. Sama seperti senjata tradisional asal Aceh lainnya, Rencong Meukuree juga merupakan senjata untuk penyerangan jarak dekat. 9. Peudeung Tumpang Jingki Peudeung Tumpang Jingki merupakan turunan dari senjata tradisional Aceh yang lainnya yaitu Peudeung. Letak keunikannya terletak pada gagang yang terbuka. Bentuk gagangnya sama seperti ikan guppy endler. Senjata jarak dekat ini terbuat dari bahan utama baja hitam. Pedeung Tumpang Jingki memiliki ujung yang tajam, body yang padat, kokoh, dan juga tebal. Pedang ini memang memiliki desain yang sederhana. Namun, kekuatannya tak bisa tertandingi oleh pedang jenis lainnya. Pertempuran dengan menggunakan Peudeung Tumpang Jingki akan sangat menguntungkan. Pasalnya, bentuknya yang tebal dan besar akan dengan mudah mengalahkan pedang lain yang biasanya ramping dan tipis. 10. Peudeung Ulee Tapak Guda Peudeung Ulee Tapak Guda merupakan senjata tradisional asal Aceh terakhir dalam daftar ini. Sebagai pedang, Peudeung ini digunakan sebagai senjata jarak dekat dalam pertempuran. Perbedaan atau nilai unik dari Peudeung Tumpang Jingki terletak pada pegangannya yang mirip bentuk tapak kuda. Selain itu, senjata ini juga dilengkapi dengan sarung bermotif kompak. Dalam peperangan, senjata dari Daerah Istimewa Aceh ini memiliki spesialisasi tugas sendiri yaitu digunakan untuk memotong bagian tubuh lawan. Itulah Senjata Tradisional Asal Aceh dan Penjelasannya Sebagai satu-satunya Daerah Istimewa di pulau Sumatera, Aceh memiliki budaya yang kaya. Mulai dari sistem hukumnya hingga adat istiadat, semuanya unik dan berbeda. Senjata tradisional yang mayoritas merupakan senjata tajam, masih eksis sampai sekarang. Setiap jenisnya memiliki keunikan sendiri dan memiliki nilai filosofis dan historis penting bagi rakyat Aceh. Ada senjata yang merupakan spesialis menikam lawan, ada senjata yang merupakan khusus digunakan untuk menebas musuh, dan ada juga yang mampu memotong lawan. Semoga informasi 10 senjata tradisional asal Aceh ini semakin memperkaya pengetahuan umum kamu, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
. 277 25 107 184 363 182 223 309

gambar senjata tradisional dari aceh