ViewMAKALAH kemartiman UNIVERSITA 1234 at Haluoleo University. MAKALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DISUSUN OLEH: REVEMIGUSMEWA B1A119059 RIA
Kesehatan laut menjadi satu dari lima bidang implementasi keberlanjutan perekonomian laut. Kondisi kesehatan laut Indonesia dinilai cukup baik dengan penghitungan model OHI dan IKLI dibandingkan nilai kesehatan laut global Namun ada tantangan di penghitungan nilai kekayaan yang terintegrasi dengan dampak sosial ekologis masyarakat. Kesehatan dan kekayaan laut adalah sejumlah hal yang dibahas dalam seminar Sustainable Ocean Economy di Indonesia pada 30-31 Maret 2021. Peneliti merekomendasikan fokus menangani sejumlah hal krusial pada sektor kelautan dan perikanan yang berdampak langsung pada kemiskinan, terutama warga pesisir. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memanfaatkan kekayaan laut Indonesia untuk pembangunan dan kemakmuran nasional dengan prinsip keberlanjutan ekonomi Sustainable Ocean Economy. Keberlanjutan perekonomian laut Sustainable Ocean Economy disebut sebagai salah satu solusi untuk mewujudkan keseimbangan antara perlindungan ekosistem laut, pembangunan ekonomi kelautan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dari pemanfaatan laut. Terdapat lima bidang dalam implementasi sustainable ocean economy. Di antaranya ocean wealth kekayaan laut, ocean health kesehatan laut, ocean equity keadilan dalam pendistribusian manfaat laut, ocean knowledge pengetahuan tentang laut, dan ocean finance pembiayaan upaya penyehatan dan pengelolaan sumber daya kelautan. Dari sisi kesehatan laut ocean health, terdapat panduan kondisi laut global yang disebut Ocean Health Index OHI. Indonesia sendiri mengadopsi panduan OHI tersebut melalui Indeks Kesehatan Laut Indonesia IKLI. Pada 2019, nilai skor IKLI lebih tinggi dibanding OHI. Sedangkan pada tahun 2018, berdasarkan OHI, skor Indonesia adalah 65, lebih rendah dibanding rata-rata global dengan skor 71. Sedangkan skor IKLI yang mengadopsi sebagian besar variabel OHI menghasilkan skor lebih besar yakni 75. Victor Nikijuluw, panel ahli penghitungan OHI dan IKLI dari lembaga lingkungan Conservation International CI Indonesia menyebut IKLI menggunakan variabel lebih sedikit yakni 40 dibanding OHI yang menilai 60 variabel lingkungan laut. Bagaimana independensi dan objektivitas IKLI dan OHI ini dibahas dalam diskusi terfokus tentang kesehatan laut atau ocean health dalam seminar hari kedua bertajuk Menuju Sustainable Ocean Economy di Indonesia secara daring pada 31 Maret 2021. Dihelat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia Ocean Justice Initiative, serta Kedutaan Norwegia untuk Indonesia. baca Menghitung Indeks Kekayaan Laut Indonesia untuk Perikanan Keberlanjutan Ilustrasi. Aktivitas nelayan di tempat pelelangan ikan di Kota Rembang, Jawa Tengah. Foto Donny Iqbal/Mongabay Indonesia Independensi OHI menurutnya tinggi karena dikerjakan tiga pihak yakni pemerintah, universitas, dan swasta/LSM. Tindak lanjutnya berupa sosialisasi, aplikasi di seluruh propinsi, dan evaluasi metode berdasarkan umpan balik, dan pengembangan metode dinamis. Angka dan metodelogi saat ini menurut Victor masih statis. Victor menyebut IKLI mengadopsi OHI tapi dengan penyesuaian tujuan dan indikator di Indonesia. Nilai estimasi IKLI berdasar 10 tujuan laut, yakni sebagai sumber pangan, kesempatan berusaha dan bekerja bagi perikanan tradisional, laut sebagai sumber produk alami, laut sebagai penyimpan karbon, perlindungan pesisir, wisata bahari, perairan bersih, keanekaragaman hayati, dan lainnya. OHI dikembangkan sekitar 9 tahun lalu dan digunakan 200 negara yang dihitung tiap tahun untuk menggambarkan tingkat kesehatan lingkungan laut. Angka skor adalah kumulatif dari 60 variabel di tingkat global dengan 10 tujuan. OHI disebut sudah digunakan berbagai lembaga global, misal jadi bagian SDGs, World Economic Forum, dan lainnya. β€œSejak 4 tahun lalu, CI memperkenalkan OHI di Indonesia, sudah diadopsi Kemenko Marves Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi dan ditindaklanjuti dengan IKLI,” jelas Victor. Skor OHI Indonesia 65, menurutnya cukup baik karena di atas 50 tapi lebih rendah dibanding global, 71. Dengan skor itu, Indonesia ada di ranking 137 dari 221 negara yang memiliki zona ekonomi eksklusif ZEE. Sebelumnya Indonesia pernah dapat skor 67. Skor tertinggi ada di variabel produk alami, perlindungan pesisir, dan biodiversitas skor 85-91. Walau secara perhitungan indeks kesehatan laut tak buruk, sejumlah peneliti memberikan catatan soal masa depan laut dan pesisir. baca juga Perikanan Berkelanjutan, Pencapaian Diantara Banyaknya Tantangan. Begini Ceritanya.. Perahu ketek masih menjadi angkutan utama di Sungai Musi untuk jakur Palembang Ilir dan Palembang Ulu. Foto Ikral Sawabi Prof Jatna Supriatna, ahli biologi kelautan dari Universitas Indonesia mengatakan tantangan besar adalah perubahan iklim. Dampaknya sangat besar, misalnya pemutihan karang, termasuk karena sampah laut. Hal ini terjadi di kawasan biodiversitas tinggi Indonesia. Saat ini terjadi kenaikan suhu global satu derajat dibandingkan tahun 1990. β€œMencairnya es di kutub termasuk di Pegunungan Jayawijaya, Papua,” sebutnya. Apabila terjadi kenaikan suhu global dua derajat, hutan hujan tropis berkurang dan berdampak menipisnya cadangan makanan hewan. Naik tiga derajat, pohon tak lagi menahan karbondioksida dan manusia menghadapi polutan. Rob di Jakarta dan sejumlah kawasan pesisir menunjukkan meningkatnya level air laut yang berdampak pada 160 km2 atau 24% luas Jakarta pada 2050. Jatna mengajak dilakukan studi interdisiplin dan para ahli harus mulai melihat apa yang harus diprioritaskan. β€œMisal masyarakat miskin, bukan ekspor sumberdaya,” Jatna mencontohkan. Estimasi jasa lingkungan yang tinggi seperti jutaan dollar dari blue carbon, apakah mampu dimanfaatkan masyarakat? Ia mengajak memperluas inisiatif yang berhasil di Raja Ampat untuk diaplikasikan di tempat lain. perlu dibaca Perikanan Berkelanjutan untuk Masa Depan Laut Dunia Panorama bawah laut dengan keanekaragaman hayati dan biota lautnya di perairan Raja Ampat, Papua Barat. Foto Paul Hilton/ Greenpeace Kekurangan Data untuk Nilai Kekayaan Laut Sementara itu di sesi diskusi bertajuk Ocean Wealth kemakmuran dari laut pada seminar yang sama, sejumlah pihak membahas bagaimana kekayaan laut dihitung. Namun ada kesenjangan data karena sebagian tak tersedia untuk menghitung kekayaan laut yang lebih inklusif. Etjih Tasriah dari Badan Pusat Statistik BPS mengatakan sedang menggabungkan data sektoral ke dalam System of Environmental Economic Accounting SEEA agar terintegrasi. SEEA diyakini menyatukan setiap blok yang merepresentasikan ekonomi-lingkungan yang terintegrasi. Ada juga Sistem Terintegrasi Neraca Lingkungan dan Ekonomi Sisnerling publikasi BPS tentang dampak pembangunan ekonomi terhadap ketersediaan sumberdaya alam. Laporan ini menyajikan data stok sumberdaya alam serta perubahannya dari waktu ke waktu mulai kayu, lahan, mineral, dan energi. Saat ini baru mulai menghitung sumber daya kelautan yang dilakukan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Lapan, Badan Informasi Geospasial BIG, Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu, dan lembaga riset. Pada 2017, BPS dengan Kemenko Marves menyediakan indikator kemaritiman misal Produk Domestik Bruto PDB Maritim dengan cakupan perikanan, ESDM, dan bioteknologi. Angka PDB Maritim 2017 sebesar Rp749,8 Triliun, lebih besar dari 2015 sebesar Rp708 Triliun. baca Laut Indonesia Butuh Teknologi dan Data Akurat Produk Domestrik Bruto PDB dari sektor kelautan Indonesia pada kurun 2010 – 2016. Sumber BPS Pada 2020, publikasi ini mengusung tema Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir karena isu blue carbon. Menyediakan statistik perubahan iklim, profil masyarakat pesisir, dampak perubahan iklim pada ekologi laut, dan kunci karbon biru. Untuk kajian mendalam Ocean Accounts 2021, BPS masih mempelajari literatur Ocean Accounting for Sustainable Development yang dikeluarkan oleh Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik PBB UN ESCAP, dan membuat FGD lintas lembaga. Disepakati untuk menentukan prioritas dan identifikasi kesenjangan data. Ocean Accounts ini adalah kompilasi informasi yang terstruktur, konsisten, dan bisa dibandingkan. Meliputi peta, data, statistik, indikator laut dan pesisir termasuk sosial, serta aktivitas ekonomi. Ada puluhan item data yang belum tersedia yang sudah diidentifikasi. Misalnya adalah stok sumberdaya ikan dan biota laut, pertumbuhan alami pada stok ikan dan biota laut, tingkat keasaman menurut tipe ekosistem, aksesibilitas menurut tipe ekosistem, dan limbah plastik menurut tipe ekosistem. β€œTantangannya memenuhi data yang belum ada,” sebut Etjih. Tantangan lain adalah sinergi memperkuat kapasitas statistik, penilaian aset sumber daya dan laut dan pesisir, pemilihan metode valuasi jasa ekosistem untuk menghitung nilai moneter/jasa lingkungan. baca juga Mengungkap Potensi Sumber daya Laut Indonesia dari Teropong Riset Estimasi nilai ekonomi Kelautan Indonesia. Potensi Bioteknologi Laut Prof Ocky Karna Radjasa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI mengingatkan selain jasa lingkungan kini juga berkembang pesat bioteknologi kelautan termasuk potensi obat-obatan. β€œSay no to drugs, but say yes to marine drugs,” katanya bersemangat. Potensi laut sangat tinggi untuk sektor kesehatan seperti farmakologi dan lainnya. Saat ini pihaknya sedang mendalami potensi mikro dan makroalgae untuk strain asli Indonesia. Secara infrastruktur pun, LIPI sudah merampungkan sejumlah sarana dengan nilai tinggi. Misalnya fasilitas riset Bioindustri Laut Mataram senilai Rp100 milyar yang sudah rampung di Gili, NTB. Ada juga pembangunan infrastruktur laboratorium material terintegrasi senilai Rp250 milyar. Ia mengajak peneliti mengakses fasilitas Repositari Ilmiah Nasional, semacam bank data gratis dan tak terbatas untuk menyimpan data penelitian dalam bentuk gambar, file, atau video. Data bisa bersifat terbuka, semi tertutup, atau tertutup. Ocky juga mengajak peneliti memanfaatkan sarana National Oceanic Research Fleet 2020-2025 yang menggunakan kapal Baruna Jaya untuk transfer pengatahuan dan ekspedisi. Kapal laut dengan yang memenuhi kebutuhan riset seperti marine geoscience, hydrography, oceanography and atmospheric. Saat ini sedang ekspedisi Indonesia Timur bersama sejumlah peneliti selama 72 hari. Sedangkan Arif Havas Oegroseno, Dubes RI untuk Jerman menyebut anggaran KKP sekitar Rp6,6 Triliun, tak cukup untuk kebutuhan semua. Harus mengundang investasi. Sedangkan Nanik Hendiati Deputi Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves mengingatkan tantangan saat ini. Dari data KKP, LIPI, dan KLHK sekitar 38% perikanan laut nasional ditangkap berlebih, sepertiga terumbu dalam kondisi kritis, dan ekosistem mangrove degradasi 50 ribu ha/tahun. Artikel yang diterbitkan oleh Untukmengurangi Dampak Kerusakan Lingkungan harus dimulai sejak dini. Penanaman sikap menjaga dan merawat lingkungan ditanamkan mulai dari anak-anak sebagai generai bangsa. Banyak Cara Mengatasi Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup yang biasa anda lakukan. Untuk menaggulangi tentunya berbeda dengan pencgahan. Karena sudaha terjadi maka harus di Salah satu potensi terpendam yang dimiliki negara ini adalah potensi Bioteknologi kelautan, sebagai negara maritim terbesar, Indonesia menyimpan berbagai potensi produk kelautan terbaik dan diantaranya dapat diolah menjadi produk-produk bioteknologi kelautan baik itu untuk industri pangan, nonpangan, produk kosmetik sampai pada produk farmasi. Namun saat ini Indonesia baru sebatas sebagai negara penghasil bahan baku saja, belum sampai pada produk akhir yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen ataupun industri. Untuk itu mari kita lihat secara umum masa depan bioteknologi kelautan Indonesia yang bisa kita jadikan bahan diskusi project.. check it out! Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ξ€ξ€‚ξ€ƒξ€‚ξ€„ξ€…ξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€ˆξ€„ξ€‰ξ€Šξ€‹ξ€Œξ€†ξ€ξ€ˆξ€‹ξ€Žξ€‹ξ€ξ€Šξ€„ξ€ξ€†ξ€Žξ€‚ξ€ξ€Œξ€‚ξ€ˆξ€…ξ€‘ξ€’ξ€“ξ€”ξ€„ξ€Šξ€•ξ€–ξ€—ξ€„ξ€ξ€“ξ€•ξ€˜ξ€—ξ€™ξ€˜ξ€”ξ€šξ€„ξ€›ξ€‡ξ€ξ€„ξ€ξ€ˆξ€œξ€Šξ€ξ€‚ξ€œξ€…ξ€‚ξ€Žξ€Šξ€ƒξ€‚ξ€šξ€„ξ€‰ξ€ξ€ƒξ€žξ€ξ€šξ€„ξ€ξ€ξ€ƒξ€Ÿξ€ ξ€‰ξ€Ÿξ€‘ξ€™ξ€“ !ξ€Ÿξ€„ξ€ξ€“ξ€•ξ€˜ξ€—ξ€™ξ€˜ξ€”ο‚΄ξ€ξ€‚ξ€ƒξ€„ξ€…ξ€ƒξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€ˆξ€‰ξ€„ξ€Šξ€Šξ€„ξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€ξ€Šξ€†ξ€Žξ€Šξ€‰ξ€ξ€†ξ€Šξ€ξ€Šξ€‰ξ€†ξ€‹ξ€Šξ€ˆξ€…ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€…ξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€ξ€Šξ€†ξ€Žξ€Šξ€‰ξ€ξ€†ξ€‘ξ€‚ξ€’ξ€“ξ€†ξ€”ξ€‚ξ€Žξ€•ξ€‚ξ€„ξ€–ξ€…ξ€—ξ€˜ξ€†ξ€‰ξ€„ξ€ξ€‰ξ€ƒξ€†ξ€—ξ€‚ξ€—ξ€‹ξ€‰ξ€Šξ€ξ€†ξ€Šξ€ξ€Šξ€‰ξ€†ξ€—ξ€‚ξ€—ξ€Œξ€ξ€…ξ€™ξ€ƒξ€Šξ€”ξ€…ξ€†ξ€‡ξ€ξ€Œξ€ξ€‰ξ€ƒξ€šξ€†ξ€—ξ€‚ξ€—ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€‹ξ€Šξ€…ξ€ƒξ€…ξ€†ξ€ƒξ€‰ξ€Šξ€Žξ€…ξ€ξ€Šξ€”ξ€†ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€‚ξ€ξ€…ξ€ƒξ€†ξ€Šξ€ξ€Šξ€‰ξ€†ξ€›ξ€‚ξ€„ξ€Œξ€ξ€…ξ€›ξ€†ξ€ξ€‰ξ€—ξ€‹ξ€‰ξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€œξ€‚ξ€ξ€Šξ€„ξ€šξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€—ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€‚ξ€—ξ€‹ξ€Šξ€„ξ€ˆξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€‘ξ€ξ€‚ξ€ƒξ€Šξ€žξ€Šξ€”ξ€Šξ€˜ξ€†ξ€Œξ€ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€…ξ€”ξ€—ξ€‚ξ€†ξ€‰ξ€„ξ€ξ€‰ξ€ƒξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€Žξ€‰ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€‚ξ€ξ€ξ€‚ξ€„ξ€ξ€‰ξ€šξ€†ξ€ξ€‚ξ€ξ€—ξ€Šξ€”ξ€‰ξ€ƒξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€‹ξ€Šξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€Žξ€…ξ€„ξ€ˆξ€ƒξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€†ο‚΄ξ€Ÿξ€„ξ€ξ€‰ξ€”ξ€ξ€ξ€…ξ€† ξ€…ξ€Œξ€ξ€‚ξ€ƒξ€„ξ€Œξ€Žξ€Œξ€ˆξ€…ξ€†ξ€”ξ€‚!ξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€ˆξ€Šξ€ξ€…ξ€”ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€”ξ€Šξ€ξ€†ξ€Šξ€ξ€Šξ€†"ξ€šξ€†ξ€žξ€Šξ€…ξ€ξ€‰ξ€“" ξ€™ξ€˜ ξ€’ξ€Ÿξ€„ξ€’ξ€“ξ€”$ξ€˜%ξ€˜ξ€„ξ€˜ ξ€™ξ€Ÿ&'ξ€„ξ€˜ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€˜ξ€•ξ€˜ξ€–ξ€Ÿξ€„β€’ξ€‚ξ€‹ξ€Šξ€ˆξ€Šξ€…ξ€†ξ€‹ξ€Šξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€Šξ€”ξ€Šξ€ξ€†ξ€…ξ€„ξ€ξ€‰ξ€”ξ€ξ€ξ€…ξ€†ξ€—ξ€Šξ€ƒξ€Šξ€„ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€—ξ€…ξ€„ξ€‰ξ€—ξ€Šξ€„ξ€šξ€†ξ€›ξ€Šξ€ξ€—ξ€Šξ€”ξ€…ξ€šξ€†ξ€ƒξ€Œξ€”ξ€—ξ€‚ξ€ξ€…ξ€ƒξ€šξ€†!ξ€Šξ€ξ€šξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€‚ξ€ƒξ€Šξ€ξ€šξ€†ξ€™ξ€Žξ€—ξ€šξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€ξ€ξ€Šξ€”ξ€†ξ€ξ€Žξ€Ž*ξ€ξ€„ξ€œξ€“ ξ€˜$ξ€˜ξ€’ξ€˜ξ€„!ξ€“ξ€”ξ€“ξ€™ξ€Ÿ +ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ξ€™ξ€—ξ€–ξ€—ξ€˜ξ€”'%ξ€˜ξ€”β€’$ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€œξ€Šξ€”ξ€…ξ€Žξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€‰ξ€—ξ€‹ξ€‰ξ€œξ€Šξ€„ξ€•ξ€†ξ€œξ€‚ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€‹ξ€Šξ€ξ€‰ξ€†ξ€ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€†ξ€ƒξ€Šξ€ξ€Šξ€ƒξ€ξ€‚ξ€ξ€…ξ€”ξ€ξ€…ξ€ƒξ€†ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€Œξ€ξ€…ξ€‡ξ€†%ξ€†ξ€›ξ€‚ξ€„ξ€Œξ€ξ€…ξ€‡ξ€†ξ€žξ€Šξ€„ξ€ˆξ€†ξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€ˆξ€‰ξ€Žξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€…ξ€‡ξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€”ξ€‡ξ€‚ξ€”ξ€…ξ€‚ξ€”ξ€†ξ€Šξ€”ξ€Žξ€…, ξ€˜$ξ€˜ξ€’ξ€˜ξ€„!ξ€“ξ€”ξ€“ξ€™ξ€Ÿ ξ€„ξ€–ξ€Ÿ !ξ€˜ξ€”ξ€Ÿξ€’ξ€–ξ€“-ξ€˜ ξ€™ξ€“ξ€Ÿ.‒$ξ€Šξ€—ξ€‡ξ€‰ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€”ξ€‚ξ€‹ξ€Šξ€ˆξ€Šξ€…ξ€†ξ€Šξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€ξ€‚ξ€—ξ€‚ξ€ξ€…ξ€Šξ€”ξ€…ξ€†ξ€‡ξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€Žξ€…ξ€„ξ€ˆξ€ƒξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€‚ξ€!ξ€‚ξ€—ξ€Šξ€ ξ€‡ξ€‘ξ€™ξ€“ξ€”ξ€’ξ€Ÿξ€„ξ€‰ξ€Ÿξ€‘ξ€™ξ€“ !ξ€Ÿξ€„ξ€ξ€“ξ€•ξ€˜ξ€—ξ€™ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€Šξ€”/ξ€‘ξ€”ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€˜ο‚΄&ξ€…ξ€Žξ€Šξ€…ξ€†ξ€‚ξ€ƒξ€Œξ€„ξ€Œξ€—ξ€…ξ€„ξ€žξ€Šξ€†'*+ξ€†ξ€—ξ€…ξ€Žξ€žξ€Šξ€ξ€•ξ€ξ€Šξ€œξ€‰ξ€„ο‚΄,ξ€‚ξ€ƒξ€Šξ€žξ€Šξ€Šξ€„ξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€Šξ€„ξ€‚ξ€ƒξ€Šξ€ξ€Šξ€ˆξ€Šξ€—ξ€Šξ€„ξ€†ξ€œξ€Šξ€žξ€Šξ€ξ€…ξ€†ξ€Žξ€Šξ€‰ξ€ξ€†ξ€ξ€‚ξ€ξ€‹ξ€‚ξ€”ξ€Šξ€ξ€†ξ€ξ€…ξ€†ξ€ξ€‰ξ€„ξ€…ξ€Šξ€šξ€†ξ€‹ξ€Šξ€…ξ€ƒξ€†ξ€‡ξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€ξ€…ξ€„ξ€ˆξ€ƒξ€Šξ€ξ€†ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€šξ€†ξ€”ξ€‡ξ€‚ξ€”ξ€…ξ€‚ξ€”ξ€šξ€†ξ€—ξ€Šξ€‰ξ€‡ξ€‰ξ€„ξ€†ξ€‚ξ€ƒξ€Œξ€”ξ€…ξ€”ξ€ξ€‚ξ€—ο‚΄ξ€‡ξ€“ξ€–ξ€˜ξ€’ξ€˜ξ€•ξ€˜ξ€˜ξ€”000,1222+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ξ€Ÿξ€‘ξ€™ξ€˜ξ€„ξ€•ξ€˜ξ€—ξ€™3"2+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ ξ€˜ξ€˜ξ€”!412+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„sponges",+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ξ€•ξ€˜ξ€–ξ€—ξ€”ξ€„54*+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ξ€—ξ€–+ξ€—ξ€™ξ€„ξ€•ξ€˜ξ€—ξ€™*122+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ξ€–ξ€‘ξ€•ξ€—ξ€’ ξ€˜"12*+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ ξ€—ξ€’ξ€™ξ€˜ξ€’ξ€“ξ€˜671+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ξ€“ ξ€Ÿξ€”ξ€‘/ξ€“ξ€–ξ€˜ξ€™ξ€˜5+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„+$ξ€—*3+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„+ξ€˜ξ€—ξ€’ξ€„8/+ξ€Ÿξ€”ξ€„"+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„/ξ€—!!9*222+ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€„ξ€Ÿ ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€Ÿ/ξ€—+,ξ€‚ξ€œξ€…ξ€Žξ€Šξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€‚-ξ€…ξ€”ξ€Šξ€†./ξ€†ξ€—ξ€…ξ€Žξ€žξ€Šξ€ξ€•ξ€ξ€Šξ€œξ€‰ξ€„ξ€†ξ€ƒξ€Šξ€ξ€‚ξ€„ξ€Šξ€†ξ€…ξ€—ξ€‡ξ€Œξ€ξ€†ξ€‡ξ€ξ€Œξ€ξ€‰ξ€ƒξ€†ξ€…ξ€„ξ€ξ€‰ξ€”ξ€ξ€ξ€…ξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€ξ€‚ξ€ƒξ€„ξ€Œξ€Žξ€Œξ€ˆξ€…ξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€Žξ€Šξ€‰ξ€ξ€Šξ€„β€’ξ€ˆξ€Šξ€—ξ€Šξ€ξ€†ξ€‘ξ€ξ€‚ξ€ξ€…ξ€‡ξ€Šξ€„ξ€ˆξ€˜ξ€š0omega-3, squalence, viagra, chitin, chitosan, spirulinaξ€šξ€†ξ€ξ€Žξ€Žξ€ξ€…ξ€ξ€Šξ€ƒξ€†ξ€—ξ€Šξ€—ξ€‡ξ€‰ξ€†ξ€—ξ€‚ξ€„ξ€…ξ€„ξ€ˆξ€Šξ€ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€„ξ€…ξ€Žξ€Šξ€…ξ€†ξ€ξ€Šξ€—ξ€‹ξ€Šξ€œξ€šξ€†ξ€Žξ€Šξ€‡ξ€Šξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€1ξ€Šξ€šξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€”ξ€‚1ξ€‰ξ€—ξ€Žξ€Šξ€œξ€†ξ€—ξ€‰ξ€Žξ€ξ€…ξ€‡ξ€Žξ€…ξ€‚ξ€ξ€†ξ€‚2!‒ ξ€…ξ€Œξ€ξ€Šξ€†ξ€Žξ€Šξ€‰ξ€ξ€†ξ€œξ€Šξ€„ξ€žξ€Šξ€†ξ€ξ€…ξ€‚ξ€ƒξ€”ξ€‡ξ€Œξ€ξ€†ξ€ξ€Šξ€Žξ€Šξ€—ξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€Šξ€ξ€Šξ€Šξ€„ξ€†ξ€—ξ€‚ξ€„ξ€ξ€Šξ€œ  ξ€’ξ€™ξ€˜ ξ€’ξ€Ÿξ€„ξ€ƒξ€“ξ€”$ξ€˜%ξ€˜ξ€„ξ€‰ξ€Ÿξ€‘ξ€˜ ξ€™ξ€Ÿ& ξ€‚ξ€ξ€‹ξ€Šξ€ˆξ€Šξ€…ξ€†ξ€—ξ€Š!ξ€Šξ€—ξ€†ξ€”ξ€‚ξ€„ξ€žξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€Šξ€ƒξ€ξ€…ξ€›ξ€†ξ€‰ξ€„ξ€ξ€‰ξ€ƒξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€Žξ€‰ξ€Šξ€„ξ€†ξ€…ξ€„ξ€ξ€‰ξ€”ξ€ξ€ξ€…ξ€†ξ€ƒ+!3ξ€‹ξ€Šξ€ξ€†ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€ƒξ€‚ξ€ξ€šξ€†ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€‹ξ€Šξ€ƒξ€ξ€‚ξ€ξ€…ξ€šξ€†ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€Šξ€”ξ€—ξ€Šξ€šξ€†ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€†ξ€›ξ€Œξ€‰ξ€Žξ€…ξ€„ξ€ˆξ€†ξ€‘ξ€‹ξ€Šξ€”ξ€ξ€Šξ€ξ€…ξ€„ξ€šξ€†ξ€Œξ€ƒξ€Šξ€ξ€Šξ€…!ξ€†ξ€Š!ξ€…ξ€ξ€šξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€—ξ€Œξ€„ξ€Œξ€Šξ€Žξ€…ξ€ξ€‚ξ€˜ξ€‚ξ€•!ξ€˜ο‚§$ξ€…ξ€ƒξ€ξ€Œξ€†ξ€Šξ€Žξ€ˆξ€Šξ€†ξ€”ξ€‚ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€ξ€…ξ€†ξ€”ξ€‡ξ€…ξ€ξ€‰ξ€Žξ€…ξ€Šξ€†ξ€žξ€Šξ€„ξ€ˆξ€†ξ€ƒξ€Šξ€žξ€Šξ€†-ξ€…ξ€ξ€Šξ€—ξ€…ξ€„ξ€šξ€†ξ€—ξ€…ξ€„ξ€‚ξ€ξ€Šξ€Žξ€šξ€†ξ€ƒξ€Šξ€Žξ€”ξ€…ξ€‰ξ€—ξ€šξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€Šξ€ƒξ€ξ€…ξ€›ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€‰ξ€‡ξ€Šξ€†ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€Œξ€ƒξ€”ξ€…ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€…ξ€†"ξ€†ξ€‡ξ€…ξ€ˆξ€—ξ€‚ξ€„ξ€†ξ€žξ€Šξ€„ξ€ˆξ€†ξ€ƒξ€Šξ€žξ€Šξ€†ξ€‡ξ€ξ€Œξ€ξ€‚ξ€…ξ€„ξ€†ξ€‘ξ€‡ξ€ž!ξ€Œ!ξ€žξ€Šξ€„ξ€…ξ€„ξ€šξ€†ξ€ƒξ€Žξ€Œξ€ξ€Œξ€™ξ€Žξ€šξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€–ξ€‚ξ€Šξ€”ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€„ξ€˜4ξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€”ξ€‚ξ€œξ€Šξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€œξ€Šξ€ξ€…ξ€šξ€†ξ€†1ξ€Šξ€„ξ€ξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€šξ€†ξ€—ξ€Šξ€ξ€Šξ€šξ€†ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€ƒξ€‚ξ€5ο‚§6ξ€‰ξ€—ξ€‡ξ€‰ξ€ξ€†ξ€Žξ€Šξ€‰ξ€ξ€†ξ€”ξ€‚ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€ξ€…ξ€†Euchema ξ€—ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€œξ€Šξ€”ξ€…ξ€Žξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€ƒξ€Šξ€ξ€Šξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€Šξ€„ξ€†ξ€‘ξ€‡ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€ξ€Šξ€Žξ€šξ€†ξ€”ξ€ξ€Šξ€‹ξ€…ξ€Žξ€…ξ€”ξ€Šξ€ξ€Œξ€ξ€˜ξ€šξ€†ξ€Šξ€ˆξ€Šξ€4ξ€Šξ€ˆξ€Šξ€ξ€†ξ€‘ξ€›ξ€Šξ€ξ€—ξ€Šξ€”ξ€…ξ€šξ€†ξ€—ξ€Šξ€ƒξ€Šξ€„ξ€Šξ€„ξ€˜ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€Šξ€Žξ€ˆξ€…ξ€„ξ€Šξ€ξ€†ξ€‘ξ€ξ€‚ξ€ƒξ€”ξ€ξ€…ξ€Žξ€šξ€†ξ€›ξ€Šξ€ξ€—ξ€Šξ€”ξ€…ξ€†ξ€ξ€Žξ€Žξ€˜ο‚§ξ€‰ξ€—ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€†ξ€‚ξ€„ξ€‚ξ€ξ€ˆξ€…ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€‰ξ€‡ξ€Šξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€‚ξ€ξ€Šξ€„ξ€Œξ€Žξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€ξ€…ξ€‚ξ€”ξ€‚ξ€Žξ€†ξ€‘ξ€‚ξ€’ξ€“ξ€†Botryococcud brauniiξ€˜ξ€Šξ€”ξ€“ξ€™ξ€“ξ€˜ξ€™ξ€˜ξ€„ξ€•ξ€˜ξ€—ξ€™ο‚§Tridemnum 7ξ€†ξ€‹ξ€Šξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€Šξ€ƒξ€ξ€…ξ€›ξ€„ξ€žξ€Šξ€†ξ€—ξ€‚ξ€„ξ€žξ€‚ξ€—ξ€‹ξ€‰ξ€œξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€„ξ€žξ€Šξ€ƒξ€…ξ€ξ€†ξ€Žξ€‚ξ€‰ξ€ƒξ€…ξ€—ξ€…ξ€Šξ€šξ€† 489ξ€†ξ€—ξ€‚ξ€Žξ€Šξ€„ξ€Œξ€—ξ€Šξ€šξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†$*+9ξ€†ξ€”ξ€Šξ€!ξ€Œξ€—ξ€Šξ€„ ξ€‰ξ€Ÿξ€‘ξ€™ξ€˜ξ€„ξ€•ξ€˜ξ€—ξ€™ο‚§ξ€ξ€‚ξ€—ξ€‡ξ€‰ξ€ξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€†ξ€ƒξ€‰ξ€ξ€Š4ξ€ƒξ€‰ξ€ξ€Šξ€•ξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€„ξ€žξ€‰ξ€†7ξ€†ξ€Œξ€‹ξ€Šξ€ξ€†ξ€Žξ€‰ξ€ƒξ€Šξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€‚ξ€ξ€Šξ€„ξ€‰ξ€”ο‚§;ξ€ƒξ€”ξ€ξ€ξ€Šξ€ƒξ€†ξ€ƒξ€‰ξ€ξ€Šξ€†ξ€Žξ€Šξ€‰ξ€ξ€†7ξ€†ξ€Œξ€‹ξ€Šξ€ξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€„ξ€‚ξ€„ξ€Šξ€„ξ€ˆξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€Œξ€‹ξ€Šξ€ξ€†ξ€ƒξ€‰ξ€Šξ€ξ€†ξ€‘viagraξ€˜ο‚§;ξ€—ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€‰ξ€†ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€‹ξ€‰ξ€„ξ€ξ€Šξ€Žξ€†7ξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€Šξ€ƒξ€ξ€…ξ€›ξ€†ξ€ξ€‚ξ€ξ€ξ€Œξ€ξ€Œξ€ξ€Œξ€ƒξ€”ξ€…ξ€„ξ€†ξ€‰ξ€„ξ€ξ€‰ξ€ƒξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€ξ€‰ξ€”ξ€Šξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€”ξ€žξ€Šξ€ξ€Šξ€›ξ€†ξ€Œξ€ξ€Šξ€ƒξ€†%ξ€†ξ€Šξ€„ξ€‚ξ€”ξ€ξ€Šξ€”ξ€…ο‚§ξ€†%?>ξ€˜7!ξ€‚ξ€ξ€ξ€Šξ€”ξ€Šξ€„ξ€šξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€”ξ€‚ξ€œξ€Šξ€ξ€Šξ€„ξ€†1ξ€Šξ€„ξ€ξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€”ξ€‚ξ€„ξ€ξ€…ξ€Šξ€„ο‚§ξ€ξ€‚ξ€ξ€…ξ€‡ξ€Šξ€„ξ€ˆξ€†ξ€†ξ€‘ξ€ƒξ€Œξ€Žξ€Šξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€šξ€†$=ξ€šξ€†;=>%?>ξ€˜ξ€†7ξ€†ξ€Œξ€‹ξ€Šξ€ξ€†ξ€œξ€Šξ€ξ€…ξ€šξ€†ξ€—ξ€…ξ€Œξ€—ξ€Šξ€šξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€Šξ€ξ€Šξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€šξ€†ξ€ξ€…ξ€Šξ€‹ξ€‚ξ€ξ€‚ξ€”ξ€šξ€†ξ€”ξ€ξ€ξ€Œξ€ƒξ€‚ξ€šξ€†ξ€Šξ€”ξ€—ξ€Šξ€šξ€†1ξ€Šξ€„ξ€ξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€†ξ€ƒξ€Œξ€ξ€Œξ€„ξ€‚ξ€ξ€šξ€†ξ€Šξ€”ξ€Šξ€—ξ€†ξ€‰ξ€ξ€Šξ€ξ€šξ€†ξ€œξ€‚ξ€‡ξ€Šξ€ξ€…ξ€ξ€…ξ€”ξ€šξ€†ξ€ξ€Žξ€Žξ€† ξ€’ξ€™ξ€˜ ξ€’ξ€Ÿξ€„ξ€ƒξ€“ξ€”$ξ€˜%ξ€˜ξ€„ξ€‰ξ€Ÿξ€‘ξ€˜ ξ€™ξ€Ÿ& !/ξ€˜ξ€•ξ€Ÿξ€˜ξ€”ξ€„ξ€‡ξ€“ξ€”ξ€žξ€“ξ€–ξ€˜ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€Žξ€Ÿξ€”! ξ€—ξ€”!ξ€˜ξ€”ο‚΄=!ξ€‚ξ€—ξ€Šξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€Šξ€ξ€Šξ€Žξ€Šξ€œξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€‰ξ€‹ξ€Šξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€žξ€Šξ€„ξ€ˆξ€†ξ€ξ€…ξ€ξ€Šξ€ƒξ€†ξ€ξ€…ξ€…ξ€„ξ€ˆξ€…ξ€„ξ€ƒξ€Šξ€„0ξ€‡ξ€Šξ€ξ€Š0ξ€Žξ€…ξ€„ξ€ˆξ€ƒξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€š0ξ€—ξ€‚ξ€Žξ€…ξ€‡ξ€‰ξ€ξ€…ξ€†ξ€‰ξ€ξ€Šξ€ξ€Šξ€šξ€†ξ€Šξ€…ξ€ξ€šξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€Šξ€ξ€Šξ€„ξ€šξ€†ξ€‹ξ€Šξ€…ξ€ƒξ€†ξ€”ξ€‚!ξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€™ξ€”ξ€…ξ€ƒξ€šξ€†ξ€ƒξ€…ξ€—ξ€…ξ€Šξ€šξ€†ξ€Šξ€ξ€Šξ€‰ξ€‡ξ€‰ξ€„ξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€Žξ€Œξ€ˆξ€…50ο‚΄ξ€‰ξ€˜!ξ€˜ξ€Ÿξ€–ξ€˜ξ€”ξ€˜ξ€„ξ€Ÿξ€‘ξ€™ξ€“ !ξ€Ÿξ€„ξ€–ξ€“ξ€”!ξ€˜ξ€™ξ€˜ξ€’ξ€Ÿξ€„+ξ€“ξ€”ξ€žξ€“ξ€–ξ€˜ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€•ξ€Ÿξ€”! ξ€—ξ€”!ξ€˜ξ€”0$ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€œξ€Šξ€”ξ€…ξ€Žξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€‚ξ€„ξ€‚ξ€ξ€ˆξ€…ξ€†ξ€ξ€Šξ€—ξ€Šξ€œξ€†ξ€Žξ€…ξ€„ξ€ˆξ€ƒξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€†ξ€Ÿξ€‘ξ€“ξ€™ξ€˜ξ€”ξ€‘ξ€•ξ€šξ€„ξ€Ÿξ€‘/ξ€Ÿξ€“ξ€’ξ€“ξ€•ξ€šξ€„/ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€Ÿξ€‘!ξ€˜ξ€’ξ€ξ€ξ€‚ξ€ƒξ€„ξ€Œξ€Žξ€Œξ€ˆξ€…ξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€Œξ€Žξ€Šξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€‹ξ€Šξ€ˆξ€Šξ€…ξ€†ξ€Žξ€…ξ€—ξ€‹ξ€Šξ€œξ€†ξ€…ξ€„ξ€ξ€‰ξ€”ξ€ξ€ξ€…ξ€Ÿξ€‘ξ€“ξ€–ξ€“/ξ€Ÿξ€˜ξ€’ξ€Ÿ !ξ€Ÿξ€„ξ€œξ€˜ξ€–ξ€˜ξ€„ξ€Žξ€Ÿξ€”! ξ€—ξ€”!ξ€˜ξ€”ο‚΄ ξ€Šξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€‹ξ€Šξ€ƒξ€Šξ€ξ€†ξ€ξ€‚ξ€ξ€œξ€Šξ€ξ€Šξ€‡ξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€„ξ€‰ξ€ξ€‰ξ€„ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ˆξ€Šξ€”ξ€†ξ€‚ξ€—ξ€…ξ€”ξ€…ξ€šξ€†A3B5"ξ€ξ€„ξ€‰ξ€Ÿξ€‘!ξ€˜ξ€’>-ξ€…ξ€ξ€Šξ€”ξ€†ξ€Šξ€„ξ€Šξ€‚ξ€ξ€Œξ€‹ξ€…ξ€ƒξ€•ξ€›ξ€‚ξ€ξ€—ξ€‚ξ€„ξ€ξ€Šξ€”ξ€…ξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€…ξ€†ξ€‹ξ€Šξ€œξ€Šξ€„4ξ€‹ξ€Šξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€Œξ€ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€…ξ€ƒξ€†ξ€‘ξ€ƒξ€Œξ€ξ€Œξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€—ξ€Šξ€„ξ€‰ξ€”ξ€…ξ€Šξ€šξ€†ξ€œξ€‚ξ€ξ€Šξ€„ξ€šξ€†ξ€Žξ€…ξ€—ξ€‹ξ€Šξ€œξ€†ξ€ξ€Œξ€—ξ€‚ξ€”ξ€ξ€…ξ€ƒξ€šξ€†ξ€”ξ€Šξ€—ξ€‡ξ€Šξ€œξ€†ξ€‹ξ€…ξ€Œξ€ξ€‚ξ€ˆξ€ξ€‚ξ€ξ€Šξ€‹ξ€Žξ€‚ξ€˜5,ξ€Œξ€—ξ€‡ξ€Œξ€„ξ€‚ξ€„ξ€“ξ€†A/*/4C+Dξ€˜ξ€šξ€†A3BB+4/*Dξ€˜ξ€šξ€†ξ€”ξ€…ξ€”ξ€Šξ€†ξ€Žξ€Šξ€…ξ€„ξ€†Bξ€šξ€†&Bξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†B5!ξ€—ξ€˜ξ€”!ξ€Ÿ;+!!ξ€—ξ€”ξ€˜ξ€˜ξ€”;ξ€˜ξ€˜ξ€”;ξ€˜ ξ€˜;ξ€•ξ€˜ξ€Ÿξ€”ξ€ξ€“ξ€”!ξ€˜ξ€’ξ€Ÿξ€• ξ€˜ξ€”;ξ€’ξ€˜ξ€–+ξ€Ÿξ€”!ξ€˜ξ€”ξ€šξ€„+ξ€—+ξ€— ;!ξ€˜ξ€”ξ€Ÿ ; ξ€—ξ€˜ξ€•ξ€Ÿξ€™ξ€˜ξ€’;ξ€™ξ€Ÿξ€”!!ξ€Ÿξ€ξ€“ξ€”ξ€‹ξ€ξ€“ξ€”!ξ€˜ξ€’ξ€Ÿξ€• ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€“ξ€–ξ€Ÿξ€’ξ€Ÿξ€„>*ξ€„ξ€™ξ€Ÿξ€”!!ξ€Ÿξ€šξ€„ξ€™ξ€˜+ξ€Ÿξ€„/ξ€Ÿ!ξ€—ξ€”ξ€˜ ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€™ξ€—ξ€–ξ€—ξ€˜ξ€”ξ€ξ€‘ξ€–ξ€Ÿξ€”ξ€˜ξ€’ξ€Ÿξ€„ξ€Ÿξ€‘ξ€“ξ€™ξ€˜ξ€”ξ€‘ξ€•ξ€„/ξ€˜ξ€”ξ€„!ξ€˜ξ€’ξ€‘ξ€‘ξ€•ξ€„ξ€™ξ€Ÿ/ξ€˜  ξ€˜ξ€•ξ€˜ξ€„/!ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€“ξ€”ξ€’ξ€Ÿξ€”ξ€ξ€˜ξ€”/ξ€—ξ€”!ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€‘ ξ€’ξ€Ÿ!-,1?.Aξ€’ξ€Ÿξ€“ξ€”ξ€’ξ€Ÿξ€„+ξ€“ξ€–ξ€˜ ξ€˜ξ€˜ξ€”ξ€„/ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€˜ξ€”! ξ€˜ξ€„ξ€‘ ξ€™ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€’ξ€“+ξ€“ξ€™ξ€Ÿξ€„;Bξ€˜ξ€™ξ€„ξ€˜/ξ€Ÿξ€™ξ€Ÿ&;Methyl Tertiary Buthyl Ether;-ξ€ξ€Œξ€‰ξ€†./ξ€˜ξ€”;Tetra Ethyl Lead;-ξ€Œξ€†ξ€Ž. ξ€‰ξ€ξ€„ξ€Œξ€“ !ξ€Ÿξ€„ξ€‡ξ€“ξ€–ξ€“ξ€’ξ€Ÿξ€˜ξ€”ξ€„ξ€‡ξ€“ξ€”ξ€žξ€“ξ€–ξ€˜ξ€„"ξ€ξ€„ξ€‰ξ€Ÿξ€‘ξ€“ξ€–ξ€“/ξ€Ÿξ€˜ξ€’ξ€Ÿξ€ξ€‚ξ€ƒξ€„ξ€…ξ€ƒξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€—ξ€Šξ€„ξ€›ξ€Šξ€Šξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€—ξ€…ξ€ƒξ€ξ€Œξ€Œξ€ξ€ˆξ€Šξ€„ξ€…ξ€”ξ€—ξ€‚ξ€†ξ€‰ξ€„ξ€ξ€‰ξ€ƒξ€†ξ€—ξ€‚ξ€—ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€”ξ€…ξ€œξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€”ξ€‚ξ€„ξ€žξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€‡ξ€‚ξ€„!ξ€‚ξ€—ξ€Šξ€ξ€†ξ€Žξ€…ξ€„ξ€ˆξ€ƒξ€‰ξ€„ξ€ˆξ€Šξ€„5ο‚΄Aξ€Œξ€„ξ€ξ€Œξ€œξ€“ο‚΄ ξ€…ξ€Œξ€Šξ€‰ξ€ˆξ€—ξ€‚ξ€„ξ€ξ€Šξ€”ξ€…ο‚΄ ξ€…ξ€Œξ€ξ€‚ξ€Šξ€ƒξ€ξ€Œξ€ο‚΄ ξ€…ξ€Œξ€”ξ€ξ€…ξ€—ξ€‰ξ€Žξ€Šξ€”ξ€…ο‚΄ ξ€…ξ€Œ-ξ€‚ξ€„ξ€ξ€…ξ€„ξ€ˆο‚΄=ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€Œξ€—ξ€‡ξ€Œξ€”ξ€Šξ€„ο‚΄ξ€!!ξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†>ξ€„ξ€ξ€Šξ€ξ€ξ€…!ξ€†ξ€ξ€Šξ€‡ξ€Šξ€ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€ξ€Šξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€œξ€…ξ€ξ€‰ξ€‡ξ€†ξ€ξ€Šξ€Žξ€Šξ€—ξ€†ξ€ƒξ€Œξ€„ξ€ξ€…ξ€”ξ€…ξ€†ξ€žξ€Šξ€„ξ€ˆξ€†ξ€”ξ€Šξ€„ξ€ˆξ€Šξ€ξ€†ξ€ξ€…ξ€„ξ€ˆξ€…ξ€„ξ€†ξ€ƒξ€Šξ€ξ€‚ξ€„ξ€Šξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€—ξ€Šξ€—ξ€‡ξ€‰ξ€Šξ€„ξ€„ξ€žξ€Šξ€†ξ€”ξ€‚!ξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€‚ξ€ξ€…ξ€”ξ€†ξ€‰ξ€„ξ€ξ€‰ξ€ƒξ€†ξ€—ξ€‚ξ€„ξ€ˆξ€œξ€Šξ€”ξ€…ξ€Žξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€‡ξ€ξ€Œξ€ξ€‚ξ€…ξ€„ξ€†ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€ƒξ€‰ξ€†ξ€‘ξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€›ξ€ξ€‚ξ€‚ξ€–ξ€‚ξ€†ξ€‡ξ€ξ€Œξ€ξ€‚ξ€…ξ€„ξ€šξ€†>H=ξ€˜ο‚΄I>H=ξ€†ξ€ξ€…ξ€…ξ€”ξ€Œξ€Žξ€Šξ€”ξ€…ξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€…ξ€ƒξ€Žξ€Œξ€„ξ€…ξ€„ξ€ˆξ€†ξ€‡ξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€”ξ€Šξ€Žξ€—ξ€Œξ€„ξ€†>ξ€ξ€Žξ€Šξ€„ξ€ξ€…ξ€ƒξ€šξ€†ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€ˆξ€Œξ€Žξ€ξ€™ξ€”ξ€œξ€†ξ€—ξ€‚ξ€Žξ€Šξ€Žξ€‰ξ€…ξ€†ξ€—ξ€…ξ€ƒξ€ξ€Œξ€…ξ€„1ξ€‚ξ€ƒξ€”ξ€…ξ€†ξ€›ξ€Šξ€”ξ€‚ξ€†ξ€Œξ€Œ!ξ€žξ€ξ€‚ξ€”ξ€ξ€“ξ€”ξ€„Cξ€Ÿξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€…ξ€†ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€ˆξ€‚ξ€ο‚΄ξ€Ÿξ€”ξ€Œξ€Žξ€Šξ€”ξ€…ξ€†-ξ€‚ξ€ƒξ€ξ€Œξ€ξ€†ξ€žξ€Šξ€„ξ€ˆξ€†ξ€”ξ€‚ξ€”ξ€‰ξ€Šξ€…ο‚΄$ξ€‚ξ€—ξ€Šξ€”ξ€‰ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€ˆξ€‚ξ€ξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€†-ξ€‚ξ€ƒξ€ξ€Œξ€ο‚΄ξ€ξ€ξ€Šξ€„ξ€”ξ€›ξ€Œξ€ξ€—ξ€Šξ€”ξ€…ξ€†-ξ€‚ξ€ƒξ€ξ€Œξ€ξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€ˆξ€‚ξ€ξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€†ξ€…ξ€„ξ€Šξ€„ξ€ˆο‚΄,ξ€Žξ€Œξ€„ξ€…ξ€„ξ€ˆξ€†ξ€”ξ€‚ξ€Ž4ξ€”ξ€‚ξ€Žξ€†ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€ˆξ€‚ξ€ο‚΄ξ€Ÿξ€ξ€‚ξ€„ξ€ξ€…ξ€™ξ€ƒξ€Šξ€”ξ€…ξ€†ξ€”ξ€‚ξ€Žξ€†?&>ξ€†ξ€ξ€‚ξ€ƒξ€Œξ€—ξ€‹ξ€…ξ€„ξ€Šξ€„ο‚΄Iξ€‚ξ€„ξ€†ξ€œξ€Šξ€”ξ€…ξ€Žξ€†ξ€ƒξ€Žξ€Œξ€„ξ€†ξ€ξ€…ξ€”ξ€…ξ€—ξ€‡ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€Žξ€—ξ€†ξ€‡ξ€‰ξ€”ξ€ξ€Šξ€ƒξ€Šξ€†?&>ο‚΄ξ€ξ€ξ€Šξ€„ξ€”ξ€›ξ€‚ξ€ξ€†ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€†ξ€ξ€‚ξ€ƒξ€Œξ€—ξ€‹ξ€…ξ€„ξ€Šξ€„ξ€†ξ€ƒξ€‚ξ€†ξ€”ξ€‚ξ€Žξ€†ξ€ξ€‚ξ€Žξ€‰ξ€ξ€•ξ€”ξ€‡ξ€‚ξ€ξ€—ξ€Šξ€†ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ο‚΄=ξ€‚ξ€—ξ€‹ξ€‰ξ€Šξ€œξ€Šξ€„ξ€†ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€ξ€ξ€Šξ€„ξ€”ξ€ˆξ€‚ξ€„ξ€…ξ€ƒο‚΄Aξ€Œξ€„ξ€ξ€Œξ€œξ€“ξ€†ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€–ξ€‚ξ€‹ξ€ξ€Šξ€†ξ€‘Brachydanio rerioξ€˜ Dξ€†ξ€‰ξ€œξ€‚ξ€„ξ€›ξ€Šξ€ƒCξ€„ξ€›ξ€Žξ€‹ξ€ξ€œξ€†ξ€ƒ>ξ€†ξ€ˆξ€ŒIξ€‚ξ€„ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€‡ξ€‚ξ€„ξ€ξ€Šξ€ξ€†ξ€‡ξ€Šξ€ξ€Šξ€†ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€„ξ€†ξ€–ξ€‚ξ€‹ξ€ξ€Šξ€†ξ€ξ€…ξ€Šξ€—ξ€‹ξ€…ξ€Žξ€†ξ€ξ€Šξ€ξ€…ξ€†ξ€‰ξ€‹ξ€‰ξ€4ξ€‰ξ€‹ξ€‰ξ€ξ€†ξ€ξ€Šξ€„ξ€†ξ€‹ξ€‚ξ€ξ€ˆξ€‰ξ€„ξ€Šξ€†ξ€”ξ€‚ξ€‹ξ€Šξ€ˆξ€Šξ€…ξ€†ξ€…ξ€„ξ€ξ€…ξ€ƒξ€Šξ€ξ€Œξ€ξ€†ξ€ξ€‚ξ€ξ€œξ€Šξ€ξ€Šξ€‡ξ€†ξ€‡ξ€Œξ€Žξ€‰ξ€”ξ€…ξ€ξ€“ξ€™ξ€‘/ξ€“ξ€„ξ€™ξ€˜ξ€”ξ€’&!ξ€“ξ€”ξ€„ξ€˜/ξ€˜ξ€„,=ξ€„ξ€–ξ€Ÿ ξ€‘ξ€Ÿξ€”< ξ€’ξ€Ÿξ€„-!!ξ€—ξ€”ξ€˜ ξ€˜ξ€”ξ€„<ξ€˜ξ€—ξ€–ξ€„ξ€–ξ€Ÿ ξ€‘ξ€Ÿξ€”< ξ€’ξ€Ÿ.ξ€šξ€„ξ€“ξ€•ξ€“ +ξ€‘ξ€˜ξ€’ξ€Ÿξ€„-ξ€˜ξ€”!ξ€’ξ€˜ξ€”!ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€•ξ€Ÿξ€’ξ€™ξ€Ÿ ./ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€™ξ€˜ξ€”ξ€’& ξ€’ξ€Ÿξ€„-!!ξ€—ξ€”ξ€˜ ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€•ξ€˜ξ€—ξ€™ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€—ξ€”ξ€™ξ€— +/ξ€˜ξ€–ξ€˜ξ€”ξ€„ξ€“ξ€–ξ€Ÿξ€‘. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. 2 Potensi Pembangunan Potensi Wilayah pesisir dan laut Indonesia dipandang dari segi Pembangunan adalah sebagai berikut: (a) Sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti; Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen), Hutan mangrove, Terumbu karang, Industri Bioteknologi Kelautan dan Pulau-pulau kecil.
bagaimanakah upaya pengembangan industri bioteknologi kelautan di indonesia – Bioteknologi Kelautan di Indonesia merupakan salah satu industri yang sedang tumbuh dan berkembang pesat. Ini adalah industri yang berpotensi besar dalam melayani kebutuhan pangan, energi, dan lainnya bagi masyarakat Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tingkat pengangguran yang rendah, maka pengembangan industri bioteknologi kelautan di Indonesia menjadi semakin penting. Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengembangkan industri bioteknologi kelautan di Indonesia adalah melakukan investasi yang tepat. Investasi yang tepat akan memungkinkan perusahaan bioteknologi kelautan untuk mengembangkan teknologi baru, menciptakan produk baru, dan meningkatkan produktivitas. Investasi juga akan membantu perusahaan bioteknologi kelautan untuk menjadi lebih kompetitif dengan menciptakan produk yang lebih berkualitas dan dengan harga yang lebih murah. Kemudian, pemerintah juga harus memberikan dukungan yang kuat untuk mengembangkan industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Ini bisa dilakukan dengan memberikan insentif keuangan bagi perusahaan untuk mengembangkan teknologi baru dan produk yang bernilai tambah. Pemerintah juga harus memberikan dukungan yang kuat untuk meningkatkan keterampilan karyawan di sektor bioteknologi kelautan. Dengan meningkatnya keterampilan karyawan, maka akan meningkatkan produktivitas dan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus mempromosikan sektor bioteknologi kelautan di Indonesia. Hal ini akan memungkinkan masyarakat untuk lebih mengetahui tentang manfaat dari bioteknologi kelautan dan akan meningkatkan permintaan untuk produk-produk bioteknologi kelautan. Pemerintah juga harus mempromosikan industri bioteknologi kelautan di luar negeri, sehingga bisa menarik minat investor asing untuk menanamkan modal di sektor ini. Terakhir, pemerintah juga harus memastikan bahwa industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat beroperasi secara aman dan ramah lingkungan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa dampak lingkungan dari operasi perusahaan bioteknologi kelautan di Indonesia tidak merugikan lingkungan. Dengan memastikan operasi yang aman dan ramah lingkungan, maka industri bioteknologi kelautan di Indonesia akan lebih menarik bagi investor asing dan juga akan lebih menguntungkan masyarakat. Dengan demikian, upaya pengembangan industri bioteknologi kelautan di Indonesia sangat penting untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan melakukan investasi yang tepat, memberikan dukungan yang kuat dari pemerintah, mempromosikan industri bioteknologi kelautan, dan memastikan operasi berkelanjutan yang ramah lingkungan, maka industri bioteknologi kelautan di Indonesia akan lebih maju dan berkembang. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap bagaimanakah upaya pengembangan industri bioteknologi kelautan di indonesia1. Melakukan investasi yang tepat untuk mengembangkan teknologi baru dan produk yang bernilai tambah di industri bioteknologi kelautan di Indonesia. 2. Memberikan insentif keuangan bagi perusahaan bioteknologi kelautan untuk mengembangkan teknologi baru dan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif. 3. Memberikan dukungan yang kuat untuk meningkatkan keterampilan karyawan di sektor bioteknologi kelautan. 4. Mempromosikan sektor bioteknologi kelautan di Indonesia dan di luar negeri. 5. Memastikan bahwa industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat beroperasi secara aman dan ramah lingkungan. 1. Melakukan investasi yang tepat untuk mengembangkan teknologi baru dan produk yang bernilai tambah di industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Industri bioteknologi kelautan adalah salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Sektor ini dapat berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk membangun industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah telah mengambil berbagai upaya termasuk melakukan investasi yang tepat dalam teknologi baru dan produk yang bernilai tambah di industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Investasi dalam teknologi baru dan produk yang bernilai tambah di industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat berperan dalam berbagai cara untuk mendukung pembangunan industri. Salah satu cara adalah dengan menciptakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan teknologi dan mempercepat produksi produk yang lebih bernilai tambah. Investasi dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mengurangi biaya produksi. Investasi dalam teknologi baru dan produk yang bernilai tambah juga dapat membantu meningkatkan efisiensi biaya dan meningkatkan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, investasi dalam teknologi baru dan produk yang bernilai tambah di industri bioteknologi kelautan di Indonesia juga dapat membantu meningkatkan ketersediaan produk yang berkualitas tinggi dan bermanfaat. Investasi dapat membantu meningkatkan kemampuan produksi untuk memenuhi permintaan pasar akan produk yang berkualitas tinggi. Investasi dapat juga digunakan untuk memperbaiki mutu produk dan meningkatkan keselamatan kerja. Investasi dalam teknologi baru dan produk yang berkualitas tinggi akan membantu memastikan bahwa para pelaku industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat menawarkan produk yang kompetitif dan berkualitas tinggi. Investasi dalam teknologi baru dan produk yang bernilai tambah juga akan membantu meningkatkan pendapatan industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Dengan investasi yang tepat, industri bioteknologi kelautan di Indonesia akan dapat menghasilkan produk yang lebih bernilai tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan. Investasi dapat juga membantu meningkatkan daya saing industri bioteknologi kelautan di Indonesia, yang akan membantu meningkatkan kinerja dan menarik lebih banyak investor. Investasi yang tepat dalam teknologi baru dan produk yang bernilai tambah di industri bioteknologi kelautan di Indonesia akan membantu meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan pendapatan. Investasi juga akan membantu meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya produksi, dan membantu meningkatkan daya saing industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Dengan melakukan investasi yang tepat, pemerintah Indonesia akan dapat mewujudkan tujuan pembangunan industri bioteknologi kelautan di Indonesia. 2. Memberikan insentif keuangan bagi perusahaan bioteknologi kelautan untuk mengembangkan teknologi baru dan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif. Industri bioteknologi kelautan merupakan salah satu peluang yang menjanjikan bagi perekonomian Indonesia. Hal ini karena bioteknologi kelautan dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam laut Indonesia, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Dengan mengembangkan bioteknologi kelautan, Indonesia dapat meningkatkan pendapatan dari ekspor produk lautan, dan bersaing di pasar internasional. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri bioteknologi kelautan di Indonesia adalah dengan memberikan insentif keuangan bagi perusahaan bioteknologi kelautan. Insentif keuangan ini berfungsi sebagai modal awal bagi perusahaan untuk mengembangkan teknologi baru dan produk yang berkualitas. Dengan insentif ini, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar dan menciptakan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif. Pemerintah Indonesia dapat menyediakan subsidi, pajak penghasilan atau pinjaman dengan bunga rendah bagi perusahaan bioteknologi kelautan untuk mengembangkan teknologi baru dan produk yang berkualitas. Pemerintah juga dapat menyediakan dana untuk pendidikan dan pelatihan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kompetensi SDM di sektor ini. Pemerintah juga bisa membentuk lembaga pengawasan yang bertanggung jawab atas pengawasan dan pengujian produk bioteknologi kelautan untuk memastikan bahwa produk tersebut aman digunakan dan memenuhi standar mutu yang telah ditentukan. Dalam jangka panjang, perusahaan bioteknologi kelautan di Indonesia dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk untuk bersaing di pasar internasional. Dengan cara ini, perusahaan akan dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, insentif keuangan dapat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Dengan menggunakan insentif keuangan, perusahaan akan dapat mengembangkan teknologi baru dan produk yang berkualitas, serta harga yang kompetitif. Hal ini dapat membantu Indonesia untuk meningkatkan pendapatan dari ekspor produk lautan, dan bersaing di pasar internasional. 3. Memberikan dukungan yang kuat untuk meningkatkan keterampilan karyawan di sektor bioteknologi kelautan. Upaya pengembangan industri bioteknologi kelautan di Indonesia sangat penting untuk memperkuat ekonomi dan daya saing nasional. Salah satu upaya yang penting adalah memberikan dukungan yang kuat untuk meningkatkan keterampilan karyawan di sektor bioteknologi kelautan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan efisiensi dan efektif. Keterampilan ini penting untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan daya saing di sektor bioteknologi kelautan. Dukungan yang kuat untuk meningkatkan keterampilan karyawan di sektor bioteknologi kelautan dapat diberikan dengan berbagai cara. Pemerintah dapat memberikan pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi karyawan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial mereka di sektor bioteknologi kelautan. Pendidikan dan pelatihan ini dapat mencakup pelatihan teknikal seperti teknologi informasi dan ilmu pengetahuan kelautan, serta pelatihan manajemen seperti perencanaan bisnis, manajemen risiko, dan pengembangan produk. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan dukungan finansial, teknis, dan hukum untuk meningkatkan keterampilan karyawan di sektor bioteknologi kelautan. Dukungan finansial dapat berupa bantuan, pinjaman, dan insentif untuk membantu karyawan membayar biaya pelatihan. Dukungan teknis dapat berupa teknologi informasi dan pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi. Sedangkan dukungan hukum dapat berupa undang-undang dan peraturan yang mengatur pengelolaan sumber daya laut dan bioteknologi kelautan. Dukungan yang kuat untuk meningkatkan keterampilan karyawan di sektor bioteknologi kelautan juga dapat diberikan melalui kerja sama antara pemerintah, industri, dan akademisi. Kerja sama ini dapat mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan produk baru yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di sektor bioteknologi kelautan. Kerja sama ini juga dapat membantu menyediakan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola dan menggunakan teknologi baru. Upaya pengembangan industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat membawa banyak manfaat bagi masyarakat dan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan dukungan yang kuat untuk meningkatkan keterampilan karyawan di sektor bioteknologi kelautan. Dengan dukungan ini, karyawan dapat memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri bioteknologi kelautan yang lebih efisien dan produktif. 4. Mempromosikan sektor bioteknologi kelautan di Indonesia dan di luar negeri. Pengembangan industri bioteknologi kelautan di Indonesia telah menjadi salah satu agenda utama pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan sumber daya laut yang penting bagi penduduk Indonesia. Upaya pengembangan ini meliputi beberapa langkah, salah satunya adalah mempromosikan sektor bioteknologi kelautan di Indonesia dan di luar negeri. Promosi ini penting untuk memastikan bahwa industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat menarik minat investor dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat yang dapat diperoleh dari sektor ini. Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk mempromosikan industri bioteknologi kelautan di Indonesia, termasuk mengirimkan delegasi untuk menghadiri berbagai seminar internasional, membuat laman web untuk memperkenalkan industri bioteknologi kelautan di Indonesia, serta mengikuti berbagai pameran dan acara di luar negeri. Pemerintah juga telah mengadakan berbagai program untuk meningkatkan kesadaran tentang industri bioteknologi kelautan di Indonesia, termasuk program yang didukung oleh Dewan Industri Pelayaran Indonesia DIPI. Program ini bertujuan untuk mempromosikan sektor bioteknologi kelautan kepada pelajar, mahasiswa, akademisi, dan pengusaha. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai potensi bioteknologi kelautan di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga telah bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional untuk mempromosikan industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Pemerintah telah bekerjasama dengan organisasi seperti United Nations Development Programme UNDP untuk mempromosikan industri bioteknologi kelautan di Indonesia dan di luar negeri. UNDP telah menghadirkan berbagai lokakarya dan berbagi informasi tentang bagaimana mengembangkan industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Promosi industri bioteknologi kelautan di Indonesia dan di luar negeri merupakan salah satu langkah penting yang diambil oleh pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan sumber daya laut yang penting bagi penduduk Indonesia. Melalui berbagai program, pemerintah telah memastikan bahwa industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat menarik minat investor dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat yang dapat diperoleh dari sektor ini. Dengan cara ini, pemerintah berharap dapat mempromosikan industri bioteknologi kelautan di Indonesia dan di luar negeri dengan lebih efektif dan efisien. 5. Memastikan bahwa industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat beroperasi secara aman dan ramah lingkungan. Industri bioteknologi kelautan di Indonesia telah menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian negara. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki Indonesia dalam hal kekayaan sumber daya alam laut seperti ikan, makanan laut, dan bahan alam lainnya. Sumber daya tersebut menjadi saluran utama untuk mengembangkan industri bioteknologi kelautan di Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia telah memberikan perhatian khusus terhadap industri bioteknologi kelautan di negara ini. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi dan peraturan untuk memastikan bahwa industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat beroperasi secara aman dan ramah lingkungan. Untuk memastikan bahwa industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat beroperasi secara aman dan ramah lingkungan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Pertama-tama, pemerintah telah mengeluarkan regulasi dan peraturan yang mengatur dan melindungi sumber daya alam laut di Indonesia. Regulasi ini memberikan hak asasi bagi para pengguna sumber daya alam laut untuk mengakses dan menggunakan sumber daya tersebut dengan aman dan ramah lingkungan. Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memastikan bahwa industri bioteknologi kelautan di Indonesia dapat beroperasi secara aman dan ramah lingkungan. Kebijakan ini meliputi pengawasan dan pengendalian pencemaran dan polusi, pengawasan pemanfaatan sumber daya alam laut, dan pengembangan sumber daya manusia. Pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar wilayah industri bioteknologi kelautan. Kebijakan ini meliputi peningkatan akses masyarakat lokal terhadap informasi dan pelatihan tentang industri bioteknologi kelautan, peningkatan kesadaran akan isu-isu lingkungan, dan peningkatan peran masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan tentang industri bioteknologi kelautan. Selain itu, pemerintah juga telah berupaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal untuk mengelola dan mengendalikan sumber daya alam laut yang dimiliki Indonesia. Hal ini meliputi pembangunan infrastruktur, peningkatan akses teknologi, dan peningkatan kemampuan teknis masyarakat lokal. Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia, industri bioteknologi kelautan di negara ini dapat beroperasi secara aman dan ramah lingkungan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sumber daya alam laut di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan cara yang aman dan ramah lingkungan sehingga dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
DisusunOleh : -Rangga Eka Pratama (201507612010259) -Rahman Arifin (201507612010242) Semester / Kelas : III C. Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran. Dosen : Zulkifli Zainuddin, SE., MM. UNIVERSITAS ISLAM AT-TAHIRIYAH (UNIAT) JAKARTA. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI. TAHUN AJARAN 2016/2017. Analisa dan Strategi Pemasaran Produk Yakult.
Darilaut – Indonesia memiliki potensi bioprospeksi laut yang dapat mendorong berkembangnya industri berbasis inovasi produk hasil laut termasuk salah satu kegiatan yang paling awal dan penting dilakukan di bidang bioteknologi yang banyak dikembangkan saat ini meliputi eksplorasi, pengungkapan potensi, dan pemanfaatan sumber daya laut yang bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Ocky Karna Radjasa mengatakan bioprospeksi laut adalah upaya secara ilmiah untuk mencari dan mengeksplorasi sumber biologi dan genetik lokal yang bertujuan untuk membawa biodiversitas menjadi produk Ocky salah satu kunci untuk pengembangan produk dengan memperkuat pemahaman hubungan antara kimia dan biologi. Dalam webinar bertajuk β€œPengembangan Produk Pangan dan Kesehatan Berbasis Kelautan” yang diselenggarakan Pusat Unggulan IPTEK PUI Bioprospeksi Laut LIPI, pada Kamis 3/6, Ocky mengatakan dengan pemahaman ini akan membawa kita untuk mengembangkan hayati laut yang bermanfaat bagi Kepala Pusat Penelitian Puslit Bioteknologi LIPI, Puspita Lisdiyanti, pemanfaatan hasil riset bioprospeksi laut dapat mendorong berkembangnya industri yang berbasis inovasi produk hasil laut. Sehingga hasil riset terkait pengembangan produk pangan dan kesehatan yang diperoleh benar-benar sangat dibutuhkan oleh mencapai tujuan untuk pengembangan produk pangan dan kesehatan berbasis kelautan di Indonesia, dibutuhkan harmonisasi dan sinergitas IPTEK dengan laut Indonesia, kata Puspita, belum dimanfaatkan secara maksimal. Industri lokal yang memberdayakan sumber daya laut masih sedikit dan masih mengekspornya dalam bentuk bahan baku mentah.β€œKe depan LIPI berkomitmen dengan adanya perbaikan fasilitas riset dan memperbaiki ekosistem riset dan inovasi,” PUI Bioprospeksi Laut LIPI, Linda Sukmarini mengatakan tujuan pelaksanaan webinar untuk melakukan harmonisasi dan sinergitas IPTEK dari riset litbang dengan industri. Lebih khusus UMKM dalam upaya pengembangan produk pangan dan kesehatan berbasis untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia
Untukmenyempurnakan manajemen pemanfaatan perairan itulah maka dilakukan penentuan Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) di seluruh Indonesia dari 9 WPP menjadi 11 WPP, yakni merupakan wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, konservasi, penelitian, dan pengembangan perikanan yang meliputi perairan pedalamanan, perairan kepulauan, laut
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia baik dalam ukuran maupun populasi, Indonesia sangat bergantung pada sumber daya laut untuk makanan, mata pencaharian, dan nilai-nilai budaya. Lautan Indonesia adalah rumah dari terumbu karang dan mangrove terbesar di dunia dan salah satu produsen makanan laut terbesar di dunia. Masyarakat pesisir merupakan ujung tombak sektor kelautan dan perikanan Indonesia, dengan sekitar 80% tangkapan makanan laut diproduksi oleh sektor perikanan skala kecil. Gangguan pada sektor kelautan dan perikanan akan berdampak terhadap jutaan mata pencaharian, ketahanan pangan, dan ekonomi Indonesia. COVID-19 bukanlah satu-satunya gangguan. Ke depan, akan ada banyak gangguan dan krisis lain, termasuk ancaman global perubahan iklim, di antaranya kenaikan muka air laut hingga 0,46 meter yang dapat menyebabkan hilangnya pulau-pulau dan tempat tinggal masyarakat pesisir serta degradasi terumbu karang hingga 99% yang dapat mengakibatkan hilangnya habitat ikan dan objek wisata, mengancam ketahanan pangan dan sumber mata pencaharian masyarakat pesisir. Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Kelautan dan Perikanan Pembatasan sosial skala besar yang diberlakukan di beberapa daerah untuk memutus rantai penyebaran virus telah mengganggu aktivitas produksi makanan laut, termasuk kegiatan melaut dan budi daya. Sebagai contoh, nelayan di Jakarta Utara tidak dapat melakukan aktivitas penangkapan ikan, sehingga berdampak pada pendapatan mereka. Selain dari sisi produksi, proses distribusi dan pemasaran makanan laut pun tersendat. Mayoritas pasar tradisional ditiadakan untuk menghindari interaksi tatap muka. Tutupnya rumah makan dan penginapan serta pembatasan sosial di negara tujuan ekspor berakibat pada turunnya permintaan komoditas makanan laut. Belum lagi sebagian besar komoditas hasil laut tidak bertahan lama, sehingga banyak yang terbuang. Dengan melimpahnya pasokan dan waktu simpan yang singkat, harga komoditas makanan laut turun hingga 50%, menurunkan penghasilan nelayan. Tidak hanya komoditas makanan laut, kegiatan wisata bahari juga terkena dampaknya. Bali sebagai salah satu destinasi wisata bahari utama di Indonesia mengalami penurunan pengunjung penginapan hingga 60-80%. Akibatnya, banyak pengusaha pariwisata skala kecil dan medium yang pendapatannya menurun tajam. Dengan memahami peran penting sektor kelautan dan perikanan terhadap pasokan pangan, pendapatan masyarakat, dan penopang perekonomian negara, sektor kelautan dan perikanan memerlukan sebuah transformasi sistem yang dapat menciptakan ketangguhan, terutama saat krisis terjadi. Pandemi ini memberikan kesempatan untuk memperbaiki sistem yang selama ini berjalan dan mengubahnya dengan pendekatan yang lebih keberlanjutan untuk membangun sektor kelautan dan perikanan yang lebih Tangguh Build Back Better. 1. Menurunkan emisi dari kegiatan kelautan dan perikanan Selain sebagai sumber emisi terbesar dalam kegiatan perikanan tangkap, bahan bakar minyak BBM juga mengeluarkan biaya operasional terbesar. Industri perikanan skala besar menghabiskan biaya hingga 60% dan nelayan tradisonal menghabiskan 30-50% biaya untuk BBM. Oleh karena itu, konsumsi BBM kapal dapat dikurangi, di antaranya dengan mengurangi kecepatan kapal, menjaga agar lambung serta baling-baling bebas dari kotoran bawah air, dan mengurangi waktu jelajah. Di wilayah tropis, konsumsi BBM dapat naik sebesar 7%/bulan jika lambung kapal tidak terjaga kebersihannya. Selain itu, pemasangan alat deteksi fishfinder dapat mengurangi waktu jelajah, sehingga mengurangi konsumsi BBM. Penggantian BBM dengan bahan bakar alternatif seperti gas alam cair, tenaga angin, dan energi matahari dapat juga dilakukan untuk mengurangi emisi. Pada tahun 2019, Kementerian Ristekdikti menguji pemasangan Converter Kit Diesel Dual Fuel’ untuk kapal diatas 30GT, yang memungkinkan penggabungan solar diesel dengan bahan bakar gas sehingga dapat menghemat bahan bakar hingga 35%. Selain itu, penggunaan panel surya sebagai energi penerangan ketika melaut telah diadopsi oleh nelayan di Pantai Utara Jawa. Prototipe mesin perahu motor tempel bertenaga matahari juga telah diujicobakan. 2. Insentif finansial untuk perbaikan tata kelola sumber daya pesisir Insentif fiskal dapat diberikan pada kawasan yang berhasil melakukan konservasi dan pengelolaan sumber daya pesisir secara berkelanjutan. Secara praktis, pemberian insentif dapat diberikan kepada kawasan konservasi perairan laut KKPL berdasarkan kriteria pada Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil E-KKP3K. Insentif ini dapat mendorong pengelola untuk kian memperbaiki pengelolaan kawasan sembari memberi suntikan dana bagi kawasan dan masyarakat yang telah mencapai kriteria pengelolaan tertentu. 3. Inovasi digital untuk membantu produksi dan distribusi makanan laut Selain itu, inovasi berupa pasar digital, yang berisi informasi mengenai jenis dan harga ikan, menjadi inovasi kunci untuk menyambungkan produsen/penjual dengan pembeli. Pasar digital tidak hanya memperluas jangkauan pasar tetapi juga mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan akibat hasil tangkapan laut yang tidak bertahan lama. Kini, terdapat beberapa start-up digital yang menyambungkan ikan hasil tangkapan kepada konsumen melalui sebuah aplikasi, baik untuk pasar domestik yaitu menyambungkan langsung nelayan/pembudidaya lokal dengan konsumen di kota besar, maupun menyambungkan hasil tangkapan dengan pasar ekspor. 4. Menjadikan valuasi ekonomi sebagai instrumen pengelolaan ekosistem pesisir dan laut Ekosistem pesisir dan laut yang sehat adalah kunci bagi rantai makanan biota laut dan merupakan daya tarik pariwisata bahari. Valuasi ekonomi, atau menghitung nilai ekonomi atas jasa lingkungan ekosistem pesisir, dapat menjadi salah satu instrumen pengelolaan ekosistem pesisir dan laut. Contoh penerapannya secara praktis yaitu menggunakan valuasi untuk menentukan harga tiket masuk lokasi pariwisata bahari. Dengan memperhitungkan jasa lingkungan, pengelola dapat menentukan peningkatan tarif seperti yang diterapkan di taman nasional di Belanda serta dapat menentukan kuota pengunjung per suatu waktu. Selain itu, valuasi juga menghasilkan analisis biaya dan manfaat dalam evaluasi alokasi ruang pesisir dan menjadi masukan terhadap Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Ketangguhan pada sektor kelautan dan perikanan perlu dibentuk karena setiap gangguan yang terjadi berdampak pada jutaan mata pencaharian masyarakat, ketahanan pangan, dan ekonomi. Kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk mengarahkan pemulihan pascapandemi kepada pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, serta pengelolaan laut dan sumberdayanya secara berkelanjutan.
. 135 116 224 164 71 104 274 373

bagaimanakah upaya pengembangan industri bioteknologi kelautan di indonesia